Satgas Soroti Tingginya Angka Kematian Covid-19 di Soloraya dan Jogja

  • Bagikan

PANTAU LANGSUNG: Peninjauan Ketua Satgas Covid-19 Letjen TNI Ganip Warsito ke tempat isolasi terpusat GOR Gelarsena Klaten, Rabu (28/7). (ANGGA PURENDA/RADAR SOLO)

KLATEN, RAKYATJATENG – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sekaligus Ketua Satgas Covid-19 Letnan Jenderal (Letjen) TNI Ganip Warsito melakukan pemantauan penanganan Covid-19 di Klaten pada Rabu (28/7/2021). Mengingat wilayah Soloraya dan Jogja tengah menjadi perhatian karena tingginya angka kematian akibat Covid-19

Diawali dengan memantau penanganan Covid-19 di Desa Kemudo, Kecamatan Prambanan yang telah diapresiasinya. Mengingat sebelumnya terdapat 200 kasus di desa tersebut tetapi kini menjadi 16 kasus setelah adanya penanganan secara intensif dari satgas setempat. Tentunya dengan melaksanakan fungsi penegakan, pembinaan, penanganan dan dukungan sehingga bisa mengendalikan kasus.

Kemudian, rombongan melanjutkan kunjungan ke tempat isolasi terpusat di GOR Gelarsena. Dalam kesempatan itu Ganip menekankan perlunya penguatan penanganan dari hulu hingga hilir. Terutama dalam melakukan asesmen terhadap pasien Covid-19 sehingga bisa ditangani lebih cepat guna menekan angka kematian.

“Pandemi telah mengalami lonjakan kasus dari bulan Mei hingga saat ini. Meski begitu dapat kita kendalikan. Tetapi untuk Soloraya dan Jogja masih menunjukan tingkat kematian yang tinggi sehingga kita lakukan evaluasi,” ucap Ganip usai meninjau tempat isolasi terpusat GOR Gelarsena Klaten, Rabu (28/7).

Lebih lanjut, Ganip mengungkapkan, dari hasil evaluasi dan analisis data yang telah dilakukan memerlukan perbaikan dalam penanganan hulu hingga hilir.

Menurutnya, penanganan dari hulu sampai hilir haruslah kolaboratif. Harusnya adanya penanganan yang terintegrasi dengan hulu sebagai garda terdepan.

Ganip mengungkapkan, dalam penanganan Covid-19 begitu kompleks karena meyangkut sejumlah aspek. Mulai dari politik, ekonomi hingga pertahanan dan keamanan. Maka itu pihaknya mengajak untuk bergotong-royong dalam mengurangi laju penularan. Salah satu kuncinya yakni disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan (Prokes).

“Terutamanya dalam menggunakan masker itu sudah menjadikan kewajiban karena itu menjadi proteksi utama. Kedua, kita lakukan vaksinasi terus menerus kepada rakyat yang pada Agustus nanti akan kita gencarkan lagi. Mulai dari adanya sentra vaksinasi, serbuan vaksin hingga door to door kita tempuh agar masyarakat tervaksin sehingga bisa membentuk kekebalan kelompok,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten Cahyono Widodo, mengungkapkan penanganan dari hulu hingga hilir sudah dilakukan sebelumnya oleh Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Klaten. Mulai dari pembatasan hingga penyekatan sebagai bagian penanganan di hulu.

“Sedangkan kita di bagian hilir telah melakukan dengan meningkatkan kapasitas tempat tidur di tempat isolasi maupun ICU di rumah sakit. Kita juga telah melakukan percepatan vaksinasi dan sebagainya,” ucapnya.

Ia mengungkapkan, jika mobilisasi pasien Covid-19 tanpa gejala ke tempat isolasi terpusat tengah diintensifkan. Dari sekitar 914 tempat tidur yang tersedia sudah terisi sekitar 400 pasien. Nantinya pasien Covid-19 yang terkonfirmasi positif tanpa gejala akan diminta untuk menempati tempat isolasi terpusat yang telah disediakan pemerintah.

Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 per 27 Juli 2021 untuk jumlah kumulatif terdapat 28.016. Dari jumlah tersebut yang dinyatakan smbuh terdapat 22.256 orang dan 1.966 meninggal dunia. Saat ini masih ada 3.794 pasien yang menjalani perawatan di rumah sakit maupun isolasi mandiri. (ren/dam/JPC)

  • Bagikan

Exit mobile version