Walikota Semarang Hendrar Prihadi meninjau proses pengisian tabung oksigen oleh KRI Dr Suharso di Pelabuhan Tanjung Mas, Semarang, Rabu (28/7/2021).
SEMARANG, RAKYATJATENG - Kebutuhan oksigen di sejumlah rumah sakit di Kota Semarang semakin jauh berkurang seiring dengan menurunnya tingkat keterisian tempat tidur pasien Covid-19.
Hal ini juga diakui oleh Walikota Semarang Hendrar Prihadi. Hingga hari ini, pihaknya tidak menemukan masalah terkait pemenuhan kebutuhan oksigen, baik di rumah sakit maupun tempat isolasi terpusat.
Walikota mengatakan bahwa dengan BOR (Bed Occupancy Rate) tempat isolasi terpusat pada angka 28 persen, serta BOR ruang isolasi rumah sakit sekitar 57 persen, distribusi maupun stok oksigen di wilayahnya saat ini dalam kategori aman.
"Oksigen semuanya oke, hari ini sedulur-sedulur yang menjalani karantina juga tidak menemukan ada permasalahan berarti terkait dengan oksigen. Untuk di isolasi terpusat sendiri yang terisi hanya 28 persen dan di rumah sakit juga sekitar 57 persen. Jadi kebutuhannya juga sudah sangat jauh menurun," tekan Hendi, sapaan akrab Walikota Semarang, saat meninjau proses pengisian tabung oksigen oleh KRI Dr Suharso di Pelabuhan Tanjung Mas, Semarang, Rabu (28/7/2021).
Namun Hendi mengakui jika sebelumnya memang sempat ada keluhan dari sejumlah rumah sakit terkait oksigen.
Meski begitu, dirinya menegaskan bila hal itu tidak menjadi masalah yang berarti, karena Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang mengintegrasikan stok oksigen dari seluruh rumah sakit yang ada. Dengan begitu antar rumah sakit dapat saling meminjam bila terjadi kekurangan stok.
"Kalau di Semarang ya rumah sakit pernah mengeluh tapi tidak menjadi persoalan, karena kami menerapkan sebuah sistem yang kemudian antar rumah sakit bisa saling pinjam. Jadi yang suplainya banyak meminjami rumah sakit yang hari itu habis, sehingga alhamdulillah hari ini semuanya berjalan baik," jelas Hendi.
Hendi pun berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah berupaya mendukung Kota Semarang.
Dirinya menyebutkan amannya pasokan oksigen di Kota Semarang juga tak terlepas dari peran Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, juga TNI AL dengan mengirimkan KRI Dr. Suharso yang aktif mengisi tabung-tabung oksigen kosong.
"Langkah strategis pendistribusian oksigen dikelola secara baik oleh Pak Menteri Kesehatan di tingkat pusat dan Pak Gubernur di tingkat Jateng. Juga kami ucapkan terima kasih kepada keluarga besar TNI AL, khususnya Pak Danlanal yang telah memberikan solusi atas kebutuhan oksigen di Kota Semarang," tambahnya. (Sen)