Stok Vaksin Menipis, Pemkot Semarang Tutup Pelayanan Vaksinasi di 3 Sentra dan 7 Puskesmas

  • Bagikan

Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, dr. Mochamad Abdul Hakam

SEMARANG, RAKYATJATENG - Berbagai cara dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang untuk mempercepat vaksinasi guna mengejar tercapainya herd immunity di wilayahnya. Mulai dari memaksimalkan layanan di puskesmas, membuka belasan sentra vaksinasi, hingga jemput bola dengan melakukan vaksinasi keliling kelurahan.

Namun di tengah kerasnya upaya menggenjot vaksinasi, Pemkot Semarang kini justru menghadapi kendala menipisnya ketersediaan vaksin yang dimiliki.

Kondisi itu memaksa Pemkot Semarang harus menutup pelayanan vaksinasi yang ada di 3 sentra vaksinasi dan 7 puskesmas.

Tak hanya itu, 16 puskesmas juga saat ini hanya mampu membukan layanan untuk vaksinasi kedua.

Hal ini diakui oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, dr. Mochamad Abdul Hakam. Menurutnya, kondisi tersebut terjadi karena terhambatnya distribusi vaksin dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

"Saat ini ketersediaan vaksin Kota Semarang tinggal 38.050 dosis, yang perkiraannya hanya cukup untuk 2 hari ke depan. Kita masih menunggu distribusi vaksin dari provinsi yang berasal dari pusat, dimana di pusat juga belum 100 persen ready sesuai sasaran," kata Hakam.

Menurutnya, meski begitu Pemkot Semarang tetap membuka pendaftaran vaksinasi secara online, untuk kemudian nantinya dijadwalkan sesuai ketersedian stok.

"Kami siasati dengan menyiapkan mekanisme pendaftaran secara online, untuk dapat kami jadwalkan sesuai dengan ketersedian vaksin yang ada," jelas Hakam.

Hakam berharap Pemkot Semarang bisa mendapatkan buffer stok dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

"Kami bersurat untuk meminta buffer stok dari Provinsi. Kami juga bersurat ke Kemenkes melalui Dirjen P2P, agar jumlah stok yang dikirim ke Semarang bisa ditambah, atau mendapatkan vaksin mandatory atau alokasi khusus," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, dr. Yulianto Prabowo tak menampik kesulitan untuk memenuhi kebutuhan vaksinasi di Kota Semarang.

"Ya kalau ada kita bagi, sekarang nggak ada, sudah kita bagi semua," akunya.

Yulianto mengatakan bahwa saat ini hanya mendapatkan alokasi dropping vaksin dari pusat sekitar 500.000 dosis seminggu, itu pun 60% hingga 65% di antaranya merupakan milik TNI POLRI.

"Vaksinnya saja 500.000 seminggu kok, ya menyesuaikan vaksinnya. Kalau vaksinnya seminggu ada 2.000.000 ya kita habis, kalau 500.000 ya kita habis, ya sesuai dengan vaksin yang ada aja," imbuhnya. (Sen)

  • Bagikan

Exit mobile version