Tol Solo-Ngawi Hanya Dilewati 3 Ribu Kendaraan per Hari

  • Bagikan
TURUN: Volume kendaraan selama PPKM Darurat di Tol Solo-Ngawi turun hanya 3 ribu per hari. (M. IHSAN/RADAR SOLO)

BOYOLALI, RAKYATJATENG – Penutupan pintu exit tol Jawa Tengah diperpanjang sampai 25 Juli mendatang. Seiring pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3 dan 4. Sampai saat ini penurunan volume kendaraan yang melintas di tol mencapai 14 ribu kendaraan.

Manajer Operasi PT. Jasamarga Solo Ngawi (JSN), Imam Zarkasih mengatakan, selama penutupan exit tol, volume kendaraan turun signifikan. Hingga kemarin, kendaraan yang melintas di tol Solo-Ngawi hanya tiga ribu kendaraan dalam sehari.

Saat kondisi normal volume kendaraan sekitar 17 ribu kendaraan. Sejak PPKM Darurat diberlakukan volume turun menjadi 15 ribu kendaraan. Lalu pada 19 Juli atau pertengahan penerapan penyekatan exit tol turun menjadi lima ribu kendaraan. Sedangkan hari ke tujuh penyekatan, volume kendaraan turun menjadi tiga ribu perharinya.

”Pendapatan tol tentu berdampak. Berbanding lurus dengan penurunan lalu lintas. Namun, kami memahami bahwa penutupan ini merupakan upaya menekan angka Covid-19,” terangnya.

Parwira Pengendali (Padal) Gerbang Tol Mojosongo Boyolali Ipda Inggit Nur Singgih mengatakan, diperkirakan 26 Juli baru ada pelonggaran bagi kendaraan yang ingin melintas di jalan tol.

”Karena ini masih PPKM level 4, sehingga penutupan exit tol juga diperpanjang. Mungkin 26 Juli bisa ada sedikit pelonggaran untuk kendaraan yang ingin melintas,” terangnya

Sampai saat ini arus lalu lintas masih sepi. Masyarakat juga paham pintu exit tol masih ditutup. Sedangkan bagi kendaraan sektor kritikal dan esensial masih bisa melintas dengan pemeriksaan ketat. Sejauh ini tidak ditemukan pelanggaran berat yang dilakukan masyarakat dan hanya diberi teguran saja.

”Kami tetap berjaga 24 jam. Perpanjangan ini juga menerapkan pemeriksaan dan aturan izin melintas juga sama. Sejauh ini, masyarakat semakin tahu dan mobilitas juga turun. Apalagi pengetatan ini juga efektif menekan angka paparan,” terangnya

Kapolres Boyolali AKBP Morry Ermond menjelaskan perpanjangan penutupan exit tol sesuai dengan arahan Polda Jateng. Penutupan akan diperpanjang sampai 25 Juli dan akan dilakukan evaluasi. Di sisi lain, penutupan exit tol mampu menurunkan angka pergerakan masyarakat.

”Pergerakan masyarakat Jateng via tol turun cukup signifikan. Bahkan di Boyolali sendiri penurunan pergerakan mencapai lebih dari 70 persen,” singkatnya. (rgl/adi/dam/JPC)

  • Bagikan

Exit mobile version