SOLO, RAKYATJATENG – Dari sisi kuantitas, pemain yang direkrut manajemen Persis Solo di luar pemikiran akal sehat. Maklum, sekaliber klub Indonesia, apalagi hanya terjun di kasta Liga 2 nekat mengoleksi 41 pemain dan bisa dibilang “skuad gendut”. Tapi perlu diingat, dari jumlah itu, 10 di antaranya merupakan talenta muda. Berstatus rookie.
Manajemen berkilah, jor-joran di bursa transfer musim ini bukan suatu pemborosan. Karena banyak pemain yang diproyeksi untuk jangka panjang. Sebab, kontrak yang disodorkan tak hanya satu atau dua tahun saja. Bahkan ada yang tiga sampai lima tahun.
“Anggap saja bank pemain. Kami datangkan mereka untuk jangka panjang. Karena kami ingin pemain yang saat ini bergabung, bisa jadi kerangka tim Persis Solo di tahun-tahun berikutnya. Jadi, musim depan kalau pun butuh tambahan amunisi, tak banyak perubahan dilakukan,” terang Media Officer Persis Solo Bryan Barcelona, Senin (5/7/2021).
Sederet rookie dihadirkan Laskar Sambernyawa –julukan Persis Solo– ke Kota Bengawan. Usianya masih cukup belia. Mayoritas di bawah 20 tahun. Mulai dari Erlangga Setyo, Wahyu Agung, Dika Kuswardani, Marcell Januar, Irfan Jauhari, dan M. Kanu.
Mereka bukan pemain kacangan. Ada yang pernah berseragam timnas kelompok umur, hingga jebolan skuad Garuda Select yang sempat jalani pemusatan latihan di Eropa.
“Menurut pandangan kami, kalau promosi ke Liga 1, harus membangun klub youth (terjun di ajang Elite Pro Academi Liga1 U-18 dan U-21, Red). Jadi, saat ini kami sudah punya kunci untuk membangun tim tersebut. Dan harapan kami, mereka (pemain muda) segera matang di tim senior,” imbuh Bryan.
Keuntungan lainnya, kompetisi Liga 2 bakal diputar di masa pandemi Covid-19. Ada potensi pemain bakal terpapar virus. Andai kemungkinan ini terjadi, tim kepelatihan masih memiliki stok memadai. Karena kedalaman skuad di tiap kompartemen memadai. Belum lagi prediksi ketatnya Liga 2 yang berpotensi membikin jadwal pertandingan padat tiap pekannya.
“Sebagai antisipasi kalau ada yang kena (Covid-19). Karena itu, kami rekrut banyak pemain. Kalau ada yang absen, bida di-back-up yang lainnya. Jadi tidak aneh kalau di satu posisi ada banyak pemain,” paparnya.
Skuad gendut ini juga mengantisipasi jika ada pemain yang dipanggil timnas senior maupun junior. “Kami lihat banyak pemain berpotensi dipanggil PSSI. Jadi, kami sudah siasati hal tersebut. Ketika mereka dipanggil timnas, kualitas tim masih stabil,” tandas Komisaris Persis Solo Kevin Nugroho. (nik/fer/JPC)