SEMARANG, RAKYATJATENG – Atlet-atlet Jawa Tengah mematangkan persiapan, jelang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua, Oktober mendatang. Dalam kondisi pandemi, persiapan tetap dilakukan dengan program Pelatda oleh masing masing Pengprov secara intens.
Kepala Bidang (Kabid) Olahraga pada Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Jateng Agung Hariyadi menyebut, persiapan atlet terus dimatangkan. Selain dengan latihan, juga dilakukan vaksinasi.
Dikatakan, dalam masa pandemi intensitas latihan terpusat tetap dilakukan dengan protokol kesehatan ketat. Selain itu, try out untuk menilai kemampuan atlet terdapat beberapa penundaan.
“Latihan tetap jalan di induk cabang olahraga masing-masing. Pemusatan latihan atau pelatda masing-masing cabor itu sudah terus latihan mandiri maupun terpusat. Di masa pandemi, untuk try out dilakukan meski terdapat penundaan,” ujarnya, saat dihubungi lewat sambungan telepon, Selasa (6/7/2021).
Agung menyampaikan, kondisi itu menjadi salah satu hambatan dalam pemantauan kemampuan atlet. Namun demikian, Disporapar, bersama KONI dan pengurus cabang olah raga, tetap mencoba mengoptimalkan latihan menjelang PON.
“Idealnya berlatih secara sentralisasi. Namun karena ada kebijakan protokol kesehatan, maka pemusatan latihan dioptimalkan melalui skema mandiri maupun terpusat, dengan prokes ketat,” imbuhnya.
Diakui, ajang latih tanding penting dilakukan untuk mengukur performa atlet. Namun dengan kondisi pandemi Covid-19, hal itu tetap harus memperhatikan protokol kesehatan, dan kondisi penyebaran virus.
Terkait vaksinasi atlet, Agung menyebut telah melakukan usulan tidak hanya bagi atlet PON, namun juga atlet difabel. Pelaksanaan vaksinasi dilakukan sesuai domisili asal atlet. Hingga saat ini vaksinasi telah direalisasikan kepada seluruh atlet Pelatda PON, yakni sekitar 400 atlet yang tergabung dalam kontingen Jateng.
“Kita menargetkan peningkatan jumlah medali. Dari PON yang lalu kita dapat 32 emas. Target pada PON XX kali ini adalah 41 emas,” papar Agung.
Ia menyebut, target medali tersebut diharapkan didapatkan dari tujuh cabang olahraga unggulan pertama. Yakni biliar, taekwondo, atletik, wushu, pencak silat, menembak, dan panjat tebing. Sedangkan, cabor lain yang diharapkan bisa mendulang emas, di antaranya sepak takraw, wood ball, tarung drajat, paralayang, sepatu roda, renang, angkat beban, dan sebagainya.
Di masa depan, Pemprov Jateng akan melakukan analisis potensi atlet dan cabang olahraga. Hal ini dilakukan untuk menggali potensi prestasi dan perolehan medali.
“Ini sudah kita mulai, mulai dari Solo. Jadi kita petakan setiap kabupaten ada cabor unggulan apa, kita klasifikasikan, hitung dan nilai, mana yang cabor andalan, potensial dan rintisan. Dari situ kita rekomendasikan kabupaten agar cabor-cabor andalan dapat didorong lebih serius lagi,” pungkas Agung. (*)