RS Pandan Arang Boyolali Overload, Pasang Tenda Darurat di Halaman

  • Bagikan
SIAP DIPAKAI: Tenda darurat didirikan di halaman RSPA Boyolali, kemarin (30/6). Tenda untuk menampung pasien yang tidak kebagian bangsal. (RAGIL LISTIYO/RADAR SOLO)

BOYOLALI, RAKYATJATENG – Mengantisipasi lonjakan pasien, Rumah Sakit Pandan Arang (RSPA) Boyolali bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali dan Kodim 0724 Boyolali mendirikan tenda darurat di halaman sekitar IGD.

Tenda darurat ini diperuntukkan bagi pasien Covid-19 yang menunggu transit ke ruangan. Sejauh ini sudah terisi lima pasien.

Direktur RSPA Siti Nur Rokhmah mengatakan, pendirian tenda ini jika ada pasien Covid-19 yang masuk lagi. Mengingat seluruh bangsal khusus Covid-19, termasuk IGD sudah penuh. Sedangkan bangsal Brotowali II atau RS darurat Covid-19 hanya diperuntukkan bagi orang tanpa gejala (OTG) dan gejala ringan.

”Saat ini di UGD ada 31 tempat tidur sudah penuh. Tenda darurat menyediakan 19 tempat tidur dan hari ini sudah terisi lima pasien. Selain itu, pasien ini tidak bisa dimasukkan ke Brotowali II karena bangsal ini khusus kriteria OTG dan gejala ringan. Sehingga tidak ada alat-alat penunjang bagi pasien gejala sedang hingga berat,” jelas Siti, kemarin.

Menurut dia, tenda darurat ini merupakan langkah antisipasi, jika sewaktu-waktu ada
penambahan pasien. Sehingga pasien dari UGD yang akan transfer ke ruangan bisa transit terlebih dahulu di tenda darurat. Menurutnya, tenda darurat ini akan diisi 19 tempat tidur.

”Harapan kami tentu tidak terisi dan bisa langsung transfer ke ruangan. Namun, kami tetap mengantisipasi. Untuk fasilitasnya ada infus dan oksigen. Jadi untuk sementara, proses tranfer ke ruangan-ruangan belum selesai dan kapasitas UGD sudah penuh bisa ditransitkan ke tenda darurat ini,” jelasnya.

RSPA sudah menambahkan tempat tidur khusus pasien Covid-19 sebanyak 69 unit. Sehingga jumlah tempat tidur yang awalnya 164 menjadi 233 tempat tidur. Termasuk di IGD dan Bangsal Brotowali II yang bertempat di rusunawa, Kemiri, Mojosongo.

Di rusunawa yang jadi rumah sakit darurat Covid-19 itu sudah terisi 46 dari kapasitas 72 tempat tidur. Sehingga tersisa 26 tempat tidur.

Namun, bangsal Brotowali II dikhususkan bagi pasien dengan OTG dan gejala
ringan. Serta tidak disediakan oksigen. Sehingga jika pasien mengalami gejala sedang hingga berat dirujuk ke RSPA.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Boyolali Kurniawan Fajar Prasetyo mengatakan, tenda darurat berukuran 6 meter x 12 meter yang dipasang di RSPA mampu menampung 12 pasien dengan jarak 1,5 meter. Namun, jika jarak tidak terlalu lebar bisa diisi maksimal 24 tempat tidur.

”Kami hanya mem-backup jenis tenda keluarga yang biasanya digunakan pengungsi. Ini untuk mengantisipasi pasien overload. Dan untuk menampung laju pasien yang akan masuk bangsal,” terangnya. (rgl/adi/ria/JPC)

  • Bagikan