SEMARANG, RAKYATJATENG - Berbagai langkah dilakukan Walikota Semarang Hendrar Prihadi untuk menekan angka kasus Covid-19 yang saat ini mengalami lonjakan. Di antaranya, memperketat pembatasan kegaitan masyarakat (PKM) dan menutup semua tempat hiburan mulai Selasa (22/6/2021).
Walikota juga ingin perangkat daerah dan masyarakat mengaktifkan kembali Kampung Siaga Candi Hebat di masing-masing RT dan RW. Kegiatannya akan disupervisi oleh lurah dan camat. Intinya membantu warga yang sedang isolasi mandiri.
"Meskipun keputusan dari ketua Satgas Covid Propinsi tadi menyampaikan untuk segera dibuat tempat isolasi terpusat, jadi yang isolasi mandiri ini perlahan-lahan akan diminta untuk karantina terpusat. Ini sedang kita coba dengan tambahan 400 tempat tidur," kata Hendi saat konferensi pers di kantornya, Senin (21/6/2021).
Keputusan lainnya, yaitu penutupan ruas-ruas jalan yang menuju arah Simpang Lima dan juga pembatasan aktivitas sosial budaya.
Untuk pernikahan dan pemakaman masih diperbolehkan dengan ketentuan 50 orang, sedangkan kegiatan sosial budaya di luar itu, seperti seminar, FGD atau workshop sementara ditunda.
Kemudian aktivitas peribadatan diperbolehkan dibuka dengan pembatasan maksimal 50%. Jika jumlah 50% tersebut di bawah 100 orang, maka harus melapor kepada Ketua Satgas Kecamatan, dalam hal ini Camat. Sedangkan apabila jumlahnya melebihi 100 orang maka harus melapor ke Ketua Satgas Covid Kota Semarang, yaitu Walikota Semarang.
"Kebijakan Public Transport Day yang mewajibkan pegawai ASN maupun non ASN di lingkungan Pemerintah Kota Semarang menggunakan transportasi umum atau online saat bekerja, yang dilaksanakan setiap hari Selasa juga untuk sementara kita hentikan," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, Kota Semarang mengalami lonjakan kasus Covid-19 yang cukup signifikan, hingga mencapai 700 persen.
Dari angka 300-an kasus, kini meningkat menjadi hampir 2.000 kasus.
"Kalau dari pertambahan penderita hari ini mencapai 1.992 maka lonjakan kasus Covid ini sudah luar biasa. Dari awalnya 300 sekarang sudah bertambah 700 persen," tutur Hendi. (Sen)