Cari Bonsai di Hutan, Warga Temukan Tulang Belulang Manusia

  • Bagikan

SUKOHARJO, RAKYATJATENG – Tulang belulang manusia ditemukan di hutan di Pulo, Desa Bulu, Kecamatan Bulu, Minggu (20/6). Tulang belulang yang berceceran di beberapa lokasi itu ditemukan dua warga setempat, yang sedang mencari akar beringin untuk bahan bonsai.

Kapolres Sukoharjo AKBP Bambang Yugo Pamungkas melalui Kapolsek Bulu AKP Mulyanta yang terjun langsung ke lokasi kejadian mengatakan, tengkorak itu ditemukan di hutan desa setempat. Jarak lokasi penemuan sekitar 2 kilometer dari perkampungan penduduk.

“Semula ada Sarono dan temannya warga setempat yang ke hutan mencari akar pohon beringin untuk bonsai. Kemudian menemukan tengkorak kepala. Lalu di 10 meter ke kanan menemukan lagi tulang kaki. Lalu, dari tulang kaki, sekitar 10 meter ke atas menemukan lagi tulang tangan,” kata Mulyanta di lokasi kejadian, Minggu (20/6/2021).

Proses evakuasi temuan tulang belulang itu dipimpin langsung Kapolres Sukoharjo AKBP Bambang Yugo Pamungkas. Kemudian, tulang belulang manusia tersebut dibawa ke Puskesmas Bulu.

“Kami sudah mengumpulkan informasi melalui perangkat desa, kecamatan, jajaran polsek, dan tim inafis yang kita terjunkan,” kata Bambang Yugo.

Lebih lanjut diungkapkan Bambang Yugo, berdasarkan ciri-ciri yang ditemukan, yakni celana training warna merah dan sarung garis warna biru, ternyata identik dengan salah seorang warga Desa Tiyaran, Kecamatan Bulu yang hilang 13 bulan lalu. Yakni Setu Wignyo Wiyono, 80, warga Dusun Pelem Putih, Desa Tiyaran, Kecamatan Bulu.

“Melalui ciri-cirinya identik dengan Setu Wignyo Wiyono. Dan keluarga korban sudah mengidentifikasi bahwa benar itu adalah ayahnya,” kata kapolres.

Polisi masih melakukan sejumlah pemeriksaan untuk mengetahui sebab-sebab kematian. Namun, kapolres menyebut bahwa korban sudah dalam keadaan pikun saat terakhir kali meninggalkan rumah.

Sementara itu, ditemui di lokasi penemuan tulang belulang, Cium Seribu, 16, warga Dusun Pelem Putih, Desa Tiyaran, Kecamatan Bulu meyakini bahwa tulang belulang itu adalah jasad ayahnya. Terakhir bertemu dengan ayahnya saat menjelang Idul Fitri 2020 lalu.

“Saya yakin itu ayah saya. Pakaian yang dipakai milik saya semua,” kata Cium Seribu. (kwl/ria/JPC)

  • Bagikan