DIBUBARKAN: Petugas Polsek Banjarsari membubarkan turnamen badminton di GOR Kelurahan Kadipiro. Turnamen ini dibubarkan karena tidak memiliki surat rekomendasi dari Satgas Covid 19 Kota Surakarta maupun pihak kepolisian. (ISTIMEWA)
SOLO, RAKYATJATENG – Apapun kegiatannya, ketika melibatkan massa dan abai protokol kesehatan (prokes), pasti akan dibubarkan petugas.
Seperti turnamen badminton di gedung olahraga (GOR) di Kelurahan Kadipiro, Kecamatan Banjarsari, Solo, Rabu malam (16/6).
Kapolsek Banjarsari Kompol Djoko Satrio Utomo menegaskan, kegiatan tersebut dibubarkan karena tidak mengantongi surat rekomendasi dari Satgas Covid-19 Kota Surakarta maupun pihak kepolisian.
Pertimbangan lainnya, fasilitas pendukung prokes, seperti pengecekan suhu tubuh, fasilitas cuci tangan tidak tersedia. Pembatasan jarak juga diabaikan. Begitu pula kapasitas jumlah orang di dalam gedung.
“Ini berpotensi menularkan virus Covid-19, sehingga kami bubarkan. Pemenuhan prokes tidak berjalan. Peserta juga berasal dari beberapa kabupaten di sekitar Kota Solo. Seperti yang kita tahu, beberapa kawasan di sekitar Solo masuk zona merah. Kami tidak mau ambil risiko,” beber Djoko.
Kapolresta Surakarta Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak menuturkan, sebelum dilakukan tindakan tegas, petugas tetap mendahulukan upaya persuasif. Di antaranya memberikan imbauan.
Petugas juga mengingatkan pentingnya prokes dan menyosialisasikan kegiatan yang dilarang karena menimbulkan kerumunan massa.
Ade tak bosan-bosannya meminta masyarakat menjalankan fungsi pemberlakukan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro menyikapi kasus Covid-19. Seperti mengidentifikasi pendatang dari zona merah untuk dikoordinasikan dengan Satgas Jogo Tonggo.
Selain itu, polresta bersama Satgas Penanganan Covid-19 Surakarta mengantisipasi lonjakan Covid-19 dengan menggelar Operasi Yustisi di sejumlah titik.
“Beberapa lokasi seperti di Alun-Alun Selatan Keraton Kasunanan Surakarta, Pasar Ikan Balekambang, dan lokasi lain yang diidentifikasi banyak pedagang dari luar Solo jadi target Operasi Yustisi. Warga yang tidak memakai masker dan berkerumun akan di-swab antigen dengan sistem random sampling,” bebernya. (atn/wa/JPC)