Klaster Halalbihalal Plosoarum Tembus 67 Kasus, Bupati Klaten: Jangan Keluyuran!

  • Bagikan
Bupati Klaten Sri Mulyani (ANGGA PURENDA/RADAR SOLO)

KLATEN, RAKYATJATENG – Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 dari klaster halalbihalal di Dusun Plosoarum, Desa Sekarsuli, Kecamatan Klaten Utara terus bertambah.

Hingga Kamis (27/5), kasus aktif di dusun tersebut mencapai 67 orang. Kondisi tersebut mendapat perhatian serius dari Bupati Klaten Sri Mulyani.

Mulyani tegaskan agar warga Plosoarum patuh dan jalani isolasi mandiri. Mereka hanya boleh beraktivitas di rumah serta menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat pencegahan Covid-19.

“Untuk klaster Plosoarum di (Desa) Sekarsuli, sebenarnya sudah saya perintahkan forkompimca untuk menegakkan prokes di sana sejak dua hari lalu. Masyarakat yang isolasi mandiri di rumah masing-masing tidak boleh keluyuran. Jangan mencuri-curi untuk keluar rumah,” tegas Mulyani, dikutip dari Jawa Pos Radar Solo.

Dia meminta satgas kecamatan dan desa benar-benar melaksanakan penegakan prokes. Jika ditemukan kerumunan saat penerapan karantina wilayah, supaya dibubarkan. Dibarengi dengan giat tracking, tracing, dan testing.

Mulyani paham, tidak semua pasien yang terpapar Covid-19 memiliki gejala. Dampaknya, mereka kurang disiplin jalani isolasi mandiri selama karantina wilayah. Padahal, sudah ada arahan dan imbauan dari satgas terkait disiplin prokes.

“Saat ini jalan-jalan menuju Plosoarum telah diportal oleh satgas setempat. Dijaga babinsa dan bhabinkamtibmas yang selalu siaga di Dusun Plosoarum,” imbuh bupati.

Kendala lain yang dihadapi yakni waktu yang cukup lama terkait keluarnya hasil tes Covid-19. “Ini yang membuat kami agak kesulitan mengendalikan angka Covid-19 di Klaten. Tapi kalau ada kasus Covid-19 di Plosoarum, sebenarnya masyarakat sudah takut,” ucapnya.

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Klaten Ronny Roekmito menambahkan, dari klaster halalabihalal di Plosoarum awalnya hanya 23 pasien yang terpapar Covid-19. Setelah diambil sampel 111 warga lewat tes swab PCR, kasus terpapar bertambah.

“Pada tahap I, keluar hasilnya 24 orang terkonfirmasi positif Covid-19. Kamudian tambah lagi 10 orang. Tetapi tambah lagi, di luar yang 111 orang ini. Sehingga totalnya 67 orang terkonfirmasi positif Covid-19,” ungkapnya.

Terkait hasil tes swab PCR tahap II, Ronny mengaku belum keluar. Dia berharap hasil tes semuanya negatif. Kendati demikian, pemkab sudah siapkan tempat isolasi mandiri. Terpusat di Hotel Edotel dan Rumah Retret Panti Semedi berkapasitas 90 bed. (rs/ren/per/JPR/JPC)

  • Bagikan