SUKOHARJO, RAKYATJATENG – Bisa lolos dari penyekatan larangan mudik, jangan dulu merasa aman. Sebab, Satgas Penanganan Covid-19 Sukoharjo bakal menjemput bola para pemudik yang telah tiba di rumah, untuk di-rapid test antigen.
Rapid test antigen itu dilakukan kepada pemudik yang tidak memiliki surat keterangan bebas Covid-19. Hal ini sebagai upaya pencegahan penularan Covid-19.
"(Pemudik) yang sudah tiba kami datangi rumahnya. Kami periksa surat-surat rapid antigen-nya. Kalau belum melakukan rapid antigen dari daerah asal, maka langsung kami rapid antigen. Tim Puskesmas Sukoharjo sudah siap melaksanakan tugas,” beber Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kecamatan Sukoharjo Havid Danang, Jumat (7/5).
Berdasarkan pantauan, Satgas Penanganan Covid-19 Kecamatan Sukoharjo mendatangi Kelurahan Mandan. Tercatat ada dua pemudik yang tiba di kelurahan setempat. Petugas langsung mendatangi rumah bersangkutan.
"Pemudik yang tiba di Kelurahan Mandan terbanyak. Per hari ini, terpantau 346 pemudik di Kecamatan Sukoharjo. Sebanyak 77 di antaranya dari Kelurahan Mandan," ungkapnya.
Informasi dari satgas kelurahan, dua pemudik di Kampung Macanan terindikasi tidak membawa surat rapid test antigen. Satu orang datang dari Surabaya, satu lainnya dari Jakarta. Mereka langsung menjalani rapid test antigen dengan hasil nonreaktif.
Jika hasil “penggerebekan” pemudik ada yang ditemukan reaktif Covid-19, maka langsung dikarantina terpusat di Asrama Haji Donuhudan, Boyolali. Bisa pula menjalani isolasi mandiri di rumah.
"Yang sudah di rumah dan membawa surat rapid test antigen, jangan ke mana-mana dulu. Di rumah saja beberapa hari," tegas Havid.
Kepala Puskesmas Sukoharjo Kota Kunari Mahanani mengatakan, pihaknya menyiapkan lebih dari 1.000 alat rapid test antigen. Sampai saat ini, belum ditemukan pemudik reaktif Covid-19. "Kegiatan ini baru Sukoharjo Kota," katanya.
Riyanto, 54, salah seorang pemudik yang didatangi rumahnya oleh Satgas Penanganan Covid-19 mengaku tidak berniat mudik. Namun, dirinya terpaksa pulang kampung untuk mengantarkan anaknya bekerja ke luar Jawa.
"Ya tidak berniat mudik, jadi tidak bawa surat rapid test antigen, tapi nekat pulang karena harus mengantar anak perempuan kerja ke luar Jawa," terang warga Macanan RT 3 RW 4, Kelurahan Mandan itu. (rs/kwl/per/JPR/JPC)