KLATEN, RAKYATJATENG - Wilayah perbatasan Jawa Tengah (Jateng)-Daerah Istimewa Jogjakarta (DIJ) akan menjadi fokus utama untuk pemantauan pemudik. Terlebih lagi di jalan alternatif yang selama ini menjadi jalur tikus untuk menghindari pemeriksaan dari tim gabungan.
Untuk mengantisipasi hal tersebut tiga pleton tim gabungan yang terdiri dari Polres Klaten, Kodim 0723/Klaten, dinas perhubungan (dishub), satuan polisi pamong praja (satpol PP), dan Orari. Nantinya mereka secara mobile melakukan pemantauan di jalur tikus saat peniadaan Mudik pada 6-17 Mei mendatang.
“Untuk saat ini kami fokus di Prambanan terlebih dahulu karena ini kan perbatasan provinsi Jateng-DIJ. Tapi nantinya kami lakukan pengembangan pada batas-batas jalan seperti jalur tikus juga. Kami pantau saat peniadaan mudik nanti,” jelas Kepala Urusan Pembinaan Operasi (KBO) Satlantas Polres Klaten Iptu Masna, Minggu (2/5/2021).
Lebih lanjut, Masna mengungkapkan, tiga pleton yang disiapkan itu akan didukung kekuatan dari masing-masing polsek. Terutama polsek yang wilayahnya perbatasan langsung dengan DIJ. Nantinya tim yang disiapkan terdiri dari kendaraan bermotor roda dua dan empat untuk memantau pemudik yang melintasi jalur tikus.
“Nantinya akan terus kita pantau dan tentunya dilakukan analisa dan evaluasi (Anev). Sampai saat ini dari operasi Yustisi yang kami lakukan di Prambanan belum ada kendaraan yang kami minta putar balik. Tapi tentunya akan kami lakukan sesuai petunjuk dan hasil pemeriksaan apabila memenuhi persyaratan untuk putar balik,” ucapnya.
Ada pun ruas jalan alternatif perbatasan Jateng-DIJ tersebar di sejumlah kecamatan seperti Prambanan, Manisrenggo, dan Kemalang. Begitu juga di Kecamatan Gantiwarno, dan Cawas. (rs/ren/fer/JPR/JPC)