Kasuc Covid di Boyolali Bertambah 104 Orang, Terbanyak Klaster Piknik

  • Bagikan
Kepala Dinkes Boyolali Ratri S Survivalina.

BOYOLALI, RAKYATJATENG - Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, menyebutkan jumlah kasus positif Covid-19 di daerah itu bertambah 104 orang sehingga secara akumulasi menjadi 6.620 orang.

Kepala Dinkes Boyolali Ratri S. Survivalina di Boyolali, Selasa (27/4/2021), mengatakan penambahan kasus corona tersebut kebanyakan dari hasil penelusuran klaster piknik asal Kecamatan Ampel 16 kasus, sedangkan lainnya menyebar di seluruh wilayah.

Dia mengatakan dari klaster piknik asal Ampel sebelumnya terdapat 36 kasus tetapi hasil penelusuran ditemukan lagi 16 kasus sehingga saat ini totalnya menjadi 52 kasus positif Covid-19.

Ratri menjelaskan dari 104 kasus tambahan hingga Selasa ini, terdiri atas 41 kasus kejadian baru dan 63 kasus karena kontak erat dengan kasus sebelumnya.

Pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang menjalani perawatan di rumah sakit 49 orang dan isolasi mandiri atau tanpa gejala 171 orang.

Warga yang sudah dinyatakan sembuh dari Covid-19 di Boyolali 6.141 kasus atau sekitar 92,8 persen dan yang meninggal dunia 259 kasus atau 3,9 persen.

Oleh karena itu, skoring Indeks Kesehatan Masyarakat (IKM) Covid-19 di Boyolali yakni 2,43 atau masuk zona risiko rendah atau warna kuning.

Ratri menjelaskan dari 49 pasien Covid-19 yang masih dirawat di rumah sakit terbanyak warga Kecamatan Boyolali kota, Mojosongo, Musuk yang masing-masing lima orang, dan Ampel empat orang, sedangkan Andong, Banyudono, Kemusu, Sambi, Simo, dan Teras, masing-masing tiga kasus.

Pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit asal Kecamatan Ngemplak, Nogosari, Sawit, Selo, dan Wonosamodro masing-masing dua kasus, sedangkan Kecamatan Juwangi dan Wonosegoro masing-masing satu kasus.

"Kecamatan yang tidak ada atau nihil warganya dirawat di rumah sakit karena Covid-19, yakni Cepogo, Gladagsari, Karanggede, Klego, dan Tamansari," katanya.

Dinkes Boyolali tetap meminta warga menerapkan protokol kesehatan, apalagi mendekati masa libur Lebaran. Warga diminta tetap memakai masker, menjaga jarak, dan menjauhi kerumunan serta mengurangi mobilitas.

Warga Boyolali yang merantau diminta tidak mudik terlebih dahulu guna menekan angka kasus Covid-19 di wilayah ini. (Antara)

  • Bagikan

Exit mobile version