SOLO, RAKYATJATENG – Simulasi atau uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) jenjang SMA/SMK/MAN dan SMP/MTs diperluas.
Evaluasi simulasi PTM tahap pertama telah rampung dilakukan Pemerintah Provinsi Jateng. Hasilnya pembelajaran berjalan aman. Selanjutnya ada penambahan 10 sekolah.
Kepala Cabang Dinas (Cabdin) VII Disdikbud Jateng Suyanta mengatakan, hasil evaluasi simulasi PTM tahap 1 berjalan aman dan lancar. Sehingga tahap 2 akan diperluas dengan penambahan siswa maupun sekolah peserta simulasi PTM. Rencananya, simulasi PTM tahap 2 akan digelar pada 26 April sampai 8 Mei.
"Peserta simulasi tahap 1 tetap ikut dan diperluas jumlah siswanya. Kemudian ditambah sekolah peserta simulasi PTM, yakni masing-masing dua untuk SMA, SMK, MA, SMP, dan MTs,” terangnya.
Sebelumnya, peserta simulasi tahap 1 yakni, SMAN 1, SMKN 4, MAN 1 dan SMPN 4 Surakarta. Keempat sekolah ini diperbolehkan menambah siswa peserta simulasi PTM. Sedangkan sepuluh sekolah tambahan dari berbagai jenjang tersebut, baru dalam proses perekapan. Sebab, banyak SMA/SMK yang sebelumnya mengajukan diri.
Meski hasil evaluasi simulasi PTM berjalan lancar, aman dan diizinkan berlanjut, cabdin menegaskan sekolah tidak mengendorkan protokol kesehatan (prokes). Berkaca dari kasus penularan pada simulasi PTM sebelumnya, cabdin mewanti-wanti jika ada guru yang diduga reaktif, sekolah langsung diminta tutup.
“Kami tegaskan kalau ada guru yang diduga reaktif langsung tutup. Kemudian dilakukan tracking dan memberitahukan satgas Covid-19. Jangan sampai sekolah menjadi klaster. Agar semua tetap aman dan berjalan,” terangnya.
Sebelumnya ada 18 SMA/SMK di Kota Solo dan 20 SMA/SMK di Sukoharjo yang mengajukan simulasi PTM. Di luar peserta simulasi PTM tahap 1. Sekolah yang diajukan tersebut telah memenuhi verifikasi dan ceklis kesiapan dari Satgas Kota / Kabupaten.
Baik dari segi sarana prasarana (sarpras), izin orang tua, video simulasi PTM, sosialisasi ke siswa maupun orang tua dan lainnya. Dan terpenting pelaksanaan 5M yakni, memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas.
Kepala SMAN 1 Surakarta Harminingsih mengatakan, tahapan-tahapan simulasi PTM telah dilakukan sekolah sesuai standar prokes. Secara teknis, pelaksanaan simulasi PTM berjalan lancar dan sesuai rencana. Namun, memang ada beberapa kendala yang ditemui.
Seperti empat siswa yang orang tuanya tidak bisa antar jemput maupun siswa yang izin karena sakit. Dan diarahkan mengikuti pembelajaan daring. Namun, secara keseluruhan berjalan lancar.
“Kami sudah bahas dan melihat kondisi sekolah serta siswa. Kalau mendapat izin, kami coba memasukkan empat kelas X dan empat kelas XI. Dibagi menjadi kelas X di lantai 1 dan kelas XI di lantai 2," terangnya. (rs/rgl/per/JPR/JPC)