SOLO, RAKYATJATENG - Pembentukan skuad Persis Solo kembali memakan korban. Dua mantan pemain kunci Persis Solo musim lalu yakni Hapidin dan Iman Budi dicoret. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Head Coach Persis Solo Eko Purdjianto kepada Hapidin, kemarin (19/4).
"Terus terang saya dan Iman jelas kaget. Bayangan kami akan bertahan musim ini. Mengingat sebelum datang ke Solo sudah ada negosiasi kontrak juga, dan deal angkanya. Pekan lalu bos Kevin (komisaris Persis, Red) sudah bilang kami aman, dan siap dikontrak akhir pekan kemarin. Tapi ditunda-tunda, hingga akhirnya tadi siang (19/4), saya dikasih info kalau dicoret,” terang Hapidin kemarin (19/4), dikutip dari Jawa Pos Radar Solo.
Pemain asal Bandung itu memutuskan untuk pulang hari ini. Dia tak mempermasalahkannya, karena ini memang sudah jadi keputusan tim kepelatihan.
”Coach Eko hanya bilang kalaupun dipertahankan, dia kasihan kalau nanti saya gak dapat jam bermain. Soalnya ada banyak pemain Liga 1 mau datang. Saya sadar pasti akan ada pemain baru yang ada di posisi saya. Saya siap padahal kalau disuruh bersaing berebut posisi inti. Mungkin belum rezeki saya aja di sini,” tuturnya.
Sementara Iman mengaku belum dihubungi. Namun dia langsung pulang ke Malang sore hari usai terima kabar dari rekannya tersebut. Iman sempat melontarkan salam perpisahan untuk Pasoepati dan Surakartans di akun Instagram-nya (@iman_hernandezz).
"Saya mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya untuk semua pihak yang pernah menjadi bagian hidup saya selama beberapa tahun belakangan ini di kota Solo. Maaf sekiranya saya ada salah kata dan salah perbuatan yang membuat semua pihak kecewa selama saya di tim ini," ucap Iman.
Saat ini mantan penggawa musim lalu yang masih tersisa adalah M. Isa, Irfan Afghoni, dan M. Shulton. Untuk Isa, posisinya juga terancam. Mengingat di lini serang sudah ada nama-nama beken seperti Azka Fauzi (eks PSMS Medan), Agi Pratama (eks Sriwijaya FC), Marianus Wanewar (eks Persipura Jayapura), Irfan Jauhari (eks Bali United) dan Assanur Rijal “Torres” (eks Persiraja Banda Aceh). (rs/NIK/fer/JPR/JPC)