SRAGEN, RAKYATJATENG - Seluruh sekolah di tingkat SD dan SMP di Sragen menggelar ujian sekolah, kemarin (19/4) hingga Sabtu (24/4) mendatang. Namun karena masih ada wilayah yang zona merah Covid-19, beberapa sekolah menggelar ujian secara daring.
Berdasarkan data yang dihimpun dari Dinas Pendidikan dan kebudayaan (Disdikbud) Sragen, tiga sekolah jenjang SMP menggelar ujian dengan cara daring. Yakni SMP Negeri 1 Gondang, SMP Negeri 2 Gondang dan SMP Negeri 1 Karangmalang. Lantaran di wilayah tersebut dinilai zona merah dan untuk mengurangi risiko Covid-19.
Kepala Bidang SMP Disdikbud Sragen Prihantomo menyampaikan, saat ini digelar ujian di jenjang SMP kelas IX dan SD kelas VI. Pelaksanaan sebagian tetap luring atau tatap muka. Namun sebagian lagi daring, khususnya zona merah.
”Saat ini sebagian besar tetap tatap muka. Hanya tiga saja yang daring dengan pertimbangan kondisi dari masing-masing lingkungan sekolah,” terang Prihantomo.
Dia menjelaskan, pelaksanaan seperti ujian biasa dengan memaksimalkan ruang kelas yang kosong. Langkah tersebut untuk menjaga jarak antar siswa. Sedangkan yang menjalankan ujian secara daring, maka soal akan dimasukkan dalam google form. Lantas para siswa dikirim link soal ujian, lalu diberikan tenggat waktu untuk mengumpulkan jawaban.
”Dalam pengawasan untuk daring kami memang tidak menjamin 100 persen karena kondisi. Sehingga tergantung kejujuran masing-masing siswa dalam mengerjakan. Lantas diberi durasi waktu mengerjakan,” jelasnya.
Sedangkan tingkat SD tidak seperti SMP. Dari pihak wali murid yang mengambil soal ke sekolah. Lalu ditunggu untuk waktu mengumpulkan jawaban.
Kepala Disdikbud Sragen Suwardi menyampaikan, sekolah kembali daring. Sebelumnya ada sejumlah sekolah yang sudah bebas Covid-19. Namun kondisi dinamis, bisa berubah melihat perkembangan.
”Pertimbangannya di wilayah Sragen kita harus hati-hati. Yang tatap muka kita prioritaskan yang akan ujian sekolah. Ujian sekolah diupayakan tatap muka agar hasilnya obyektif,” terangnya.
Namun juga memperhatikan kondisi sekitar. Karena tetap harus mengutamakan kesehatan. Dia menjelaskan mengeluarkan surat edaran (SE) kembali untuk kembali belajar secara daring karena melihat kondisi di Sragen secara umum.
”Kami antisipasi karena kita bukan ahlinya virus,” terang Suwardi. (rs/din/fer/JPR/JPC)