Setahun, Zakat ASN Pemprov Jateng Terkumpul Rp 55 Miliar

  • Bagikan
PELUNCURAN CINTA ZAKAT: Gubernur Jateng Ganjar Pranowo simulasi pembayaran zakat bersama Ketua Baznas Jateng setelah peluncuran Gerakan Cinta Zakat oleh Presiden Joko Widodo secara daring di Puri Gedeh kemarin. (KOMINFO JATENG FOR RADAR KUDUS)

SEMARANG, RAKYATJATENG – Gubernur Jateng Ganjar Pranowo optimistis Gerakan Cinta Zakat menghasilkan banyak manfaat. Terutama pada pengentasan kemiskinan.

Seperti di Pemprov Jateng yang ASN-nya zakat tiap bulan. Bahkan 2020 lalu, terkumpul Rp 55 miliar yang bisa digunakan untuk banyak hal.

Kemarin, Ganjar menghadiri secara daring acara peluncuran Gerakan Cinta Zakat oleh Presiden Joko Widodo. Dilanjutkan simulasi pembayaran zakat bersama ketua Baznas Jateng di Puri Gedeh kemarin.

”Sebenarnya Gerakan Cinta Zakat merupakan program yang sangat luar biasa. Hanya, banyak masyarakat belum ngeh, belum paham, belum tahu. Maka perlu kita angkat,” ucapnya.

Dia mengatakan, di Jateng sudah sejak lama mengajak ASN berzakat melalui Baznas. Meski sempat muncul pro-kontra, saat ini gerakan zakat di ASN Pemprov Jateng sudah tersistematisasi dengan pemotongan langsung pada pendapatan.

”Dengan cara itu, ternyata ini jadi spirit bersama untuk mencintai gerakan cinta zakat. Ini sudah berjalan beberapa tahun. Alhamdulillah bisa kami laksanakan. Namun, masyarakat banyak belum tahu,” tegas Ganjar.

Menurutnya, cara eksekusi yang cepat yang dilakukan Baznas, membuat penyelesaian persoalan bisa lebih cepat. Sehingga, sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo, agar memaksimalkan fungsi-fungsi Baznas pada pengentasan kemiskinan.

”Ternyata manfaatnya hebat. Orang sakit di rumah sakit nggak bisa bayar, cepat diselesaikan. Anak nggak bisa bayar sekolah, cepet diselesaikan. Mungkin mereka belum tercatat di Dinas Sosial (Dinsos), tapi bantuan cepat. Bahkan sudah ada yang produktif. Ada yang sudah sertifikasi pelatihan UMKM. Artinya, kita bisa membuat banyak hal dari zakat ini,” terangnya.

Presiden Joko Widodo dalam sambutannya mengatakan, dengan Gerakan Cinta Zakat ini, diharapkan mampu mendukung program-program pemerintah. Terutama berkaitan dengan pengentasan kemiskinan. Dengan begitu, fungsi dari lembaga zakat bisa dimaksimalkan.

”Saya harapkan badan zakat bisa dipergunakan sebaik-baiknya untuk membantu saudara-saudara kita yang mengalami kesulitan akibat pandemi Covid-19. Dan untuk membantu mengentaskan kemiskinan secara menyeluruh di negara kita,” ujarnya.

Ketua Baznas Jateng KH Ahmad Darodji menambahkan, penerimaan zakat dari ASN Pemprov Jateng tahun lalu mencapai Rp 55 miliar. Nilai tersebut, belum termasuk dari Baznas kabupaten/kota yang totalnya sekitar Rp 400 miliar.

Dari nilai tersebut, 60 persen di antaranya digunakan untuk pengentasan kemiskinan. Baik digunakan untuk bantuan maupun program pelatihan. ”Inshaallah kami mengutamakan pengentasn kemiskinan. Jadi, zakat ini mengubah mustahiq penerima, menjadi muzakih pemberi. Itu tujuan utama kami,” tandasnya. (JPC)

  • Bagikan