WONOGIRI, RAKYATJATENG – Dalam sehari, delapan pemakaman di Wonogiri dilakukan dengan standar pemakaman Covid-19. Masyarakat diminta tetap waspada dan tidak abai terhadap protokol kesehatan (prokes).
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri Bambang Haryanto mengatakan, delapan pemakaman dengan prosedur Covid-19 ini dilakukan di beberapa kecamatan. Dua di Kecamatan Tirtomoyo dan Kecamatan Selogiri. Sementara masing-masing satu di Kecamatan Ngadirojo, Girimarto, Giritontro, dan Wonogiri Kota.
Bambang menuturkan, jenazah yang dimakamkan dengan standar Covid-19 belum tentu terkonfirmasi positif Covid-19. Dia tak bisa memastikan status jenazah karena hal itu merupakan ranah medis.
“Delapan itu juga tidak semuanya dari rumah sakit di Wonogiri. Ada juga yang meninggal di rumah sakit daerah lain misalnya Solo,” jelas mantan Camat Selogiri itu.
Bambang menuturkan, sesuai dengan arahan Bupati Wonogiri Joko Sutopo, masyarakat diminta terus menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Karena hingga saat ini pandemi belum berakhir.
“Arahan bupati kan jelas seperti itu. Kami minta masyarakat tidak boleh abai (dengan protokol kesehatan, Red). Pandemi belum berakhir, masih ada yang terpapar. Ini menunjukkan bahwa ancaman Covid-19 itu nyata tidak dibuat-buat dan bisa berdampak ke kita semua,” paparnya.
Masyarakat diminta melakukan 5M. Yakni memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas. Dengan begitu, seseorang tidak hanya melindungi dirinya sendiri, tapi juga melindungi keluarganya dan orang lain yang ada di sekitarnya. (rs/ria/per/JPR/JPC)