SEMARANG, RAKYATJATENG - Sehari menjelang bulan suci Ramadhan 1442 Hijriah, Walikota Semarang Hendrar Prihadi melakukan ziarah ke sejumlah makam alim ulama dan pendiri Semarang.
Beberapa ulama besar di Kota Semarang juga terlihat ikut dalam rombongan ziarah tersebut, diantaranya KH Hanief Ismail, KH Hadlor Ihsan, KH Erfan Subahar, KH Anasom, KH Fahrurrozi, serta KH Muhammad Adnan.
Setidaknya ada empat titik lokasi yang disinggahi dalam kegiatan tersebut, yaitu Makam Sunan Pandanaran di Mugasari, Makam Habib Thoha bin Yahya di kawasan Depok, Makam Syekh Jumadil Kubro di Jalan Arteri Yos Sudarso, serta makam Assayyid Al Habib Hassan bin Thoha bin Yahya (Mbah Kramat Jati) atau yang dikenal juga dengan Mbah Singo Barong.
Sedangkan safari ziarah makam alim ulama dan pendiri Semarang tersebut dilaksanakan mengingat Ramadhan kali ini juga bertepatan dengan hari ulang tahun Kota Semarang ke-474.
"Untuk itulah, rangkaian ziarah digabungkan karena adanya kedua momentum yang bertepatan tersebut,” ujar Walikota yang akrab dipanggil Hendi tersebut di sela-sela kegiatan ziarah, Senin (12/4/2021).
Untuk itulah maka rangkaian ziarah digabungkan karena adanya kedua momentum yang bertepatan tersebut. Hal itu seperti yang dituturkan oleh Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi tersebut di sela-sela kegiatan ziarah yang dilakukannya, Senin (12/4).
Selain itu, lanjutnya, melalui kegiatan ziarah yang dilakukan dapat tumbuh rasa hormat kepada para alim ulama, sekaligus menghidupkan teladan nilai-nilai perjuangan yang dilakukan para pendiri Semarang.
Untuk itulah kemudian Walikota Semarang tersebut merasa kegiatan ziarah itu penting dilakukan. Apalagi di hari yang sama Kota Semarang juga kedatangan Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya.
"Saya rasa ini momentumnya pas, besok kita akan memasuki bulan suci Ramadhan, di sisi lain rangkaian HUT Kota Semarang juga sudah dimulai," ungkap Hendi.
Menurutnya, pihaknya berusaha nguri-uri tradisi dengan adanya dua momentum tersebut.
"Untuk itu kami berusaha nguri-uri tradisi serta memberi penghormatan kepada para pendahulu yang memiliki sejarah dan peran penting dalam mendirikan serta memperjuangkan Kota Semarang," tambahnya.
Di sisi lain, Pemerintah Kota Semarang sendiri dalam beberapa tahun terakhir juga mencoba menghidupkan potensi wisata religi yang ada di wilayah Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah.
Upaya tersebut dilakukan dengan melakukan revitalisasi sejumlah area makam alim ulama dan pendiri Kota Semarang.
Hal itu seperti yang terlihat pada pembangunan area makam Assayyid Al Habib Hassan bin Thoha bin Yahya (Mbah Kramat Jati) yang terletak di Jalan Duku, Lamper Kidul, Semarang Selatan. (Sen)