SMAN Kebakkramat Karanganyar Di-Lockdown, 8 Staf Positif Covid

  • Bagikan
Sejumlah siswa dan guru di depan gerbang SMAN Kebakkramat setelah di-lockdown. (RUDI HARTONO/RADAR SOLO)

KARANGANYAR, RAKYATJATENG – Aktivitas SMAN Kebakkramat, Karanganyar, Jawa Tengah, di-lockdown, setelah delapan karyawan dan guru terpapar Covid-19.

Kebijakan ini berlaku Jumat (9/4) hingga sepuluh hari ke depan. Selanjutnya dilakukan tracing bagi mereka yang kontak erat.

Kepala SMAN Kebakkramat Bambang Sugeng Maladi mengatakan, delapan orang yang positif Covid-19 ini menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing. Kasus ini berawal dari salah satu staf perpustaan yang sebelumnya izin sakit dan dirawat di rumah sakit, pekan lalu.

Setelah diketahui positif Covid-19, sekolah melaporkan hal itu ke tim satgas Covid-19 kecamatan. Selanjutnya dilakukan tracing terhadap sejumlah guru dan karyawan yang pernah kontak erat dengan pegawai yang positif tadi.

“Hasil tracking terhadap 17 guru dan karyawan, ada tujuh orang positif. Ini diketahui dari hasil swab test,” terang Bambang.

Setelah itu, sekolah memerintahkan mereka isolasi mandiri di rumah karena kondisinya tidak bergejala. Sedangkan seluruh staf dan guru diminta bekerja dari rumah atau daring.

“Sekolah mulai hari ini kami lockdown. Pelayanan sekolah kepada peserta didik yang meminta surat keterangan masuk ke perguruan tinggi, sementara waktu dilayani daring atau online. Kami sudah koordinasi dengan pemkab dan tim satgas melakukan penyemprotan disinfektan,” terangnya.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Karanganyar Purwati mengungkapkan, saat ini angka positif Covid-19 di Kabupaten Karanganyar kembali naik.

Per Kamis (8/4) mencapai 356 kasus positif aktif. Rinciannya, isolasi mandiri 235 orang dan rawat inap 121 orang. Sementara itu, untuk kasus meninggal sejak awal pandemi hingga saat ini sudah mencapai 317 orang, sedangkan pasien sembuh 6.260 orang.

Purwati mengaku, beberapa kasus yang mengakibatkan tren kenaikan adalah klaster keluarga.

“Kantor juga, karena kontak erat. Kalau untuk sekolah di Kebakramat itu, kebanyakan adalah warga Karanganyar. Dari beberapa hasil tracing, memang klaster keluarga saat ini yang mendominasi,” tandas Purwati. (rs/rud/per/JPR/JPC)

  • Bagikan