SEMARANG, RAKYATJATENG - Memperingati Hari Film Nasional pada 30 Maret 2021, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menyatakan komitmennya untuk turut mengembangkan industri perfilman di Ibu Kota Jawa Tengah.
Hal tersebut ditekankan oleh Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi itu, saat menghadiri pemutaran perdana film Pusara(n) di XXI Paragon City Mall Semarang, Selasa (30/3/2021).
Hendi mengungkapkan jajarannya saat ini mulai melirik industri perfilman dalam upaya mengembangkan ekonomi kreatif di Kota Semarang. Pasalnya industri perfilman sendiri merupakan salah satu sub sektor ekonomi kreatif, yang saat ini juga menjadi salah satu fokus pembangunannya.
Dia pun mengapresiasi sineas lokal Kota Semarang yang menyambut baik upaya yang diinisiasi tersebut.
"Baik dari sutradaranya, para pemainnya, hingga produser yang dalam hal ini diakomodir oleh Disbudpar Kota Semarang. Rencananya akan ada 5 judul film karya sineas muda asal Kota Semarang yang diangkat untuk bisa diputar ke bioskop, hari ini salah satu film yang tayang perdana," kata Hendi.
Di sisi lain, Hendi juga menekankan bahwa melalui karya sineas lokal, sektor pariwisata di Kota Semarang juga dapat terangkat. Sebab, Wali Kota Semarang tersebut meyakini jika film dapat menjadi media yang menarik untuk masyarakat dapat lebih mengenal Ibu Kota Jawa Tengah.
“Kami tentu senang jika karya-karya yang dihasilkan dapat pula menjadi media untuk mengenaikan kebudayaan dan potensi yang ada di Kota Semarang, sehingga dengan jalan cerita yang menarik dan penghayatan para pemain yang luar biasa, ada konten lokal yang diangkat," ujarnya.
Hendi berharap, dengan ditayangkannya film lokal ini industri perfilman di Kota Semarang dan Indonesia bisa dibangun kembali.
"Harapannya, semoga industri perfilman di Kota Semarang dan Indonesia bisa dibangun kembali, setelah sempat surut karena dalam masa pandemi Covid-19," kata Hendi.
Hal senada juga disampaikan oleh Kadisbudpar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang, Indriyasari.
Menurutnya, film yang diproduksi di Semarang dapat menjadi sarana promosi, karena di dalam film-film ini ada skena yang diambil dengan bingkai landmark kota Semarang yang unik.
Dirinya juga menambahkan bahwa support pemerintah terhadap industri kreatif di Kota Semarang diupayakan bisa maksimal.
“Seperti dengan Creative Hub Kota Lama, dimana ada dua gedung, yaitu di Galeri Industri Kreatif dan dan Gedung Oudetrap, yang keduanya bisa digunakan oleh teman-teman pelaku ekonomi kreatif secara gratis, untuk dapat memproduksi sebuah karya,” ujar Iin sapaan akrabnya. (Sen)