Pedagang di Sragen Ikut Tolak Impor Beras

  • Bagikan
KONSISTEN: Pedagang beras Pasar Bunder Sragen menunggu pelanggan, kemarin (22/3). Pedagang turut mempertanyakan rencana impor beras di tengah panen melimpah. (AHMAD KHAIRUDIN/RADAR SOLO)

SRAGEN, RAKYATJATENG - Keberatan pada rencana impor beras tidak hanya disuarakan petani yang baru saja panen raya. Pedagang beras seperti di Pasar Bunder, Sragen juga protes kebijakan tersebut. Mereka meyakini kualitas beras impor kalah jauh dibanding lokal.

Salah seorang pedagang Pasar Bunder, Marni mengaku ragu dengan kualitas beras impor yang akan masuk ke Indonesia. Belum tentu kualitasnya layak konsumsi. Apalagi sudah berhari-hari disimpan dan dikirim dalam jangka waktu yang cukup lama.

"Beras itu kan dibawa di kapal selama beberapa hari, makanya kami khawatir dengan kualitas berasnya,” beber Marni, kemarin (22/3).

Dia yang belasan tahun berdagang beras justru menilai beras lokal terjamin kualitasnya. Sangat disayangkan jika pemerintah tetap mengimpor beras. Karena petani lokal yang akan dirugikan.

"Apalagi harga gabah sedang anjlok. Saya tetap menjual beras lokal. Karena dengan ini bisa membantu petani,” tegasnya.

Wakil Ketua Komisi C DPRD Jawa Tengah, Sriyanto Saputro mengecam keras rencana impor beras di tengah panen raya.

"Kami prihatin, katanya beri perhatian pada rakyat dan petani. Tapi ketika petani panen justru impor? Ini pernah terjadi dulu. Menteri Pertanian sebelumnya ini pernah ke Sragen, jelas di sini panen raya. Malah impor gila-gilaan,” geramnya.

Dengan kejadian semacam ini, lanjutnya, presiden harus turun tangan. Mungkin saja antarlembaga kementerian kurang koordinasi. Misalnya Kementerian Pertanian menolak impor, namun Menteri Perekonomian justru ngotot. Dia menyampaikan saat masa tanam, petani kesusahan pupuk. Tapi ketika panen justru harga anjlok akibat rencana impor.

"Secara umum, ketika panen kenapa impor? Harusnya ini dibeli. Apalagi Jawa Tengah informasinya masih surplus. Jadi lebih baik Jawa Tengah menolak,” ungkapnya. (rs/din/per/JPR/JPC)

  • Bagikan

Exit mobile version