Tiga Mahasiswa Meninggal, Diduga karena Tenggak Miras Oplosan

  • Bagikan
Kapolres didampingi pihak RSUD dan kampus mengadakan jumpa pers untuk menjelaskan kasus meninggalnya tiga mahasiswa. (Dhinar Sasongko/Jawa Pos Radar Semarang)

SALATIGA, RAKYATJATENG – Tiga mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga Jawa Tengah meninggal dalam tiga hari terakhir. Diduga intoksikasi akibat mengonsumsi minuman keras yang dioplos.

Kapolres Salatiga AKBP Rahmad Hidayat dalam jumpa pers Jumat (12/3/2021) sore menjelaskan, mahasiswa yang diketahui pertama meninggal bernama OW, 21, asal Timika yang berkuliah di Fiskom.

Ia merasa lemas dan dada serasa terbakar. Dilarikan ke RSUD Rabu (10/3/2021). “Namun sekira pukul 23.00 meninggal” jelasnya.

Rahmad mengatakan, korban meninggal karena kehilangan kesadaran sehingga mengalami kesulitan bernapas.

“Untuk korban ini. Jumat (12/3/2021) pagi sudah diterbangkan guna dimakamkan di tanah asalnya,” jelasnya.

Sementara korban kedua bernama RCK, 24, dari Fakultas Bahasa dan Seni (FBS). Dengan gejala yang sama, ia dilarikan juga ke RSUD. Pasien meninggal Kamis (11/3/2021) pukul 14.35 WIB di RSUD Salatiga.

Dijelaskan Kapolres, kedua pasien tersebut awalnya dilaporkan meninggal karena sakit. Namun karena ada rentetan kejadian, akhirnya polisi melakukan penyelidikan.

Kepolisian mendapat informasi bahwa lima hari lalu korban bersama rekan-rekannya yang berjumlah tujuh orang berkumpul bersama di kos serta minum minuman keras aneka merk.

Korban ketiga diketahui bernama MMS, 23, berkuliah di Fiskom. Dia meninggal Jumat (12/3/2021) di RS Puri Asih.

“Untuk dua korban terakhir, saat ini sedang dalam proses pemulangan,” imbuhnya.

Sementara itu, empat mahasiswa lainnya kini dirawat intensif di RS Elisabeth Semarang. Kondisinya kesehatannya sudah stabil.

Rahmad mengatakan dari kejadian ini diamankan seorang penjual miras aneka merk luar negeri. Meski tidak menyebut identitas dan TKP penjualan, namun dijelaskan bahwa lokasinya tidak jauh dari mall Ramayana.

“Saat ini masih dalam penyidikan. Untuk statusnya, bisa menjadi tersangka. Bisa karena kelalaiannya menyebabkan hilangnya nyawa seseorang,” paparnya.

Dalam jumpa pers, di depan kapolres tertata 16 botol kosong aneka merk. Selain itu juga ada belasan botol yang masih tersegel.

Pembantu Rektor III UKSW Andeka Rocky Tanaamah merasa berduka karena kejadian ini. “Kami sudah berulang kali mengingatkan bahwa miras adalah jalan menuju kegagalan, baik secara studi maupun kejadian lain yang lebih fatal,” paparnya. (sas/bas/JPC)

  • Bagikan