KLATEN, RAKYATJATENG - Seorang pengendara motor tersambar Kereta Rel Listrik (KRL) Solo-Jogja saat hendak melintas di perlintasan sebidang KA tanpa palang pintu di Desa Ketandan, Kecamatan Klaten Utara, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Sabtu (27/2) siang sekitar pukul 13.00. Korban langsung meninggal dunia di lokasi kejadian.
Dikutip dari Jawa Pos Radar Solo, kejadian bermula saat pengendara bernama Paimin, 50, warga Desa Jambu Kidul, Kecamatan Ceper mengendarai sepeda motor Yamaha Vega R dengan nomor polisi AD 5338 DV. Korban berjalan dari arah Desa Ketandan menuju Trucuk dengan melintasi perlintasan sebidang tanpa palang pintu.
Korban sempat berhenti karena melihat KA milik Pertamina dari arah Klaten menuju Solo yang hendak melintas. Usai KA itu melintas, korban langsung tancap gas untuk menyeberang perlintasan tanpa palang pintu tersebut.
Namun, nahas ternyata dari arah Solo juga ada KRL 567 yang juga hendak melewati perlintasan sebidang itu.
“Dikarenakan jarak KRL sampai di lokasi kejadian sudah begitu dekat sehingga mengenai bagian belakang motor korban. Korban pun langsung terlempar sejauh 8 meter usai tersambar kereta itu. Korban pun langsung meninggal dunia di lokasi kejadian,” jelas Kanit Reskrim Polsek Klaten Utara Ipda Suyamto.
Korban mengalami luka di bagian kaki dan tubuhnya. Sedangkan sepeda motornya mengalami kerusakan cukup parah usai tertabrak KRL Solo-Jogja tersebut.
“Memang perlintasan itu tanpa penjagaan maupun palang. Tetapi oleh warga sekitar sudah diberikan palang, sehingga mobil tidak melintas. Sedangkan sepeda motor masih bisa melintas, tetapi harus hati-hati dan tengok kiri-kanan jika terpaksa harus melintas. Karena KRL itu begitu cepat dalam melaju,” ucapnya.
Sementara itu, Manajer Humas PT KAI Daop 6 Jogjakarta Supriyanto mengungkapkan, dirinya sudah mendapatkan laporan terkait kecelakaan tersebut. Pihaknya akan tetap melakukan evaluasi keberadaan perlintasan sebidang KA di Desa Ketandan tersebut.
“Kami tetap akan mengevaluasi keberadaan perlintasan sebidang tersebut. Memungkinkan untuk dilakukan penutupan,” ucap Supriyanto.
Pihaknya juga mengimbau kepada pengendara sepeda motor agar berhenti sejenak ketika hendak melintas perlintasan sebidang tersebut. Guna memastikan apakah ada kereta yang hendak melintas atau tidak.
“Jalur KA kan sudah double track, jadi memungkinkan dua kereta bertemu di tempat dan perlintasan tersebut. Jadi berhenti sejenak tengok kanan-kiri pastikan tidak ada KA yang lewat,” pungkasnya. (rs/ren/per/JPR/JPC)