Kebakaran Pasar Kliwon Kudus Diduga Bukan karena Korsleting

  • Bagikan
MENCARI PENYEBAB KEBAKARAN: Plt Bupati Kudus Hartopo melihat pemeriksaan petugas Bidlabfor Polda Jawa Tengah di kios Zam-zam Blok A Pasar Kliwon yang terbakar (16/2). (DONNY SETYAWAN/RADAR KUDUS)

KUDUS, RAKYATJATENG – Pascakebakaran di Pasar Kliwon pada Selasa sore (17/02) lalu, aktivitas perdagangan kembali normal kemarin.

Kerugian yang dialami pemilik kios di Blok A yang hangus itu, mencapai Rp 500 juta. Sedangkan, penyebab kebarakan masih diidentifikasi.

Dikutip dari Jawa Pos Radar Kudus, kios yang terbakar dipasang garis polisi berwana kuning. Pintu kios berwarna merah itu tertutup rapat. Sementara aktivitas masyarakat di pasar terpantau normal mulai pukul 09.30. Beberapa kios di samping tempat kejadian perkara (TKP) juga buka seperti biasa.

Penyebab kebakaran di Pasar Kliwon diduga bukan karena korsleting. Tim dari Labfor Polda Jateng diterjunkan untuk mengidentifikasi penyebab kebakaran. (radar kudus)

Sementara pada pukul 12.30, identifikasi penyebab kebakaran dilakukan oleh tim Bidlabfor Polda Jawa Tengah. Tim membuka pintu kios Zam-zam yang bergaris polisi itu.

Kondisi dinding bangunan terpantau hangus di bagian belakang. Selain itu, masih ada sisa kebakaran berupa pakaian dagangan yang masih terbungkus plastik. Kondisinya tercecer di lantai toko.

Proses identifikasi berjalan sekitar satu jam. Tim dari Polda Jateng itu, memeriksa tembok bagian belakang dan seluruh ruangan. Sekaligus meteran listrik yang berada di depan kios.

Dari keterangan pemilik took, Nur Yazid, kerugian yang dideritanya dari kebakaran tersebut mencapai Rp 500 juta. ”Masih ada sebagian barang yang tersisa,” ujarnya.

Sisa barang tersebut, akan diobral. Hasilnya untuk operasional toko. Namun, kiosnya belum boleh dibuka hingga batas waktu yang belum ditentukan.

Plt Bupati Kudus Hartopo yang meninjau langsung ke lokasi identifikasi kemarin menyatakan, secara detail hasilnya belum diketahui. Namun tidak ditemukan adanya korsleting arus listrik.

”Ini baru dicek lagi sampelnya. Ada arang yang dibawa (tim Bidlabfor Polda Jawa Tengah). Jika hasilnya ada campuran mempercepat kebakaran, jika berarti ada unsur kesengajaan. Jika tidak, hanya keteledoran,” katanya.

Dia menyebutkan, pada Selasa malam (16/02) dugaan sementara kebakaran disebabkan oleh korsleting listrik. Namun ketika proses identifikasi, tidak terjadi hubungan arus pendek listrik itu. Sebab, arus listrik tertata dengan baik.

Lebih lanjut, pihaknya akan meminta Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kudus mengecek kondisi bangunan. Apakah setelah kebakaran banguanan kios tersebut masih kuat atau tidak.

Sementara itu, Kepala Tim Bidlabfor Polda Jawa Tengah Kompol Setiawan Widianto saat ditanya enggan berkomentar. Terkait barang yang dibawa untuk diidentifikasi juga tak disebutkan. ”Mohon maaf masih dalam proses penyelidikan. Nanti akan disampaikan Polres Kudus,” katanya.

Terpisah, salah satu karyawannya toko, Khusnul saat diwawancara mengatakan, kondisi saat itu kios tersebut ditutup. Lampu dalam keadaan menyala. ”Tidak ada lampu yang pecah,” ujarnya singkat.

Sementara itu, Koordinator Pasar Kliwon Sugito menyebutkan, aktivitas pasar usai kebaran kembali berjalan seperti biasa. Ia meminta pedagang dan masyarakat tak panik.

”Sebagai evaluasi, kami mengingatkan pedagang agar tidak over menempatkan barang dagangan di kios,” imbaunya. (ks/gal/lin/top/JPR/JPC)

  • Bagikan

Exit mobile version