GROBOGAN, RAKYATJATENG – Perbaikan sementara terhadap tanggul jebol di Desa Klampok, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, ditargetkan rampung dalam seminggu. Sebab, akses langsiran material ke tanggul tersebut cukup sulit.
Hal tersebut disampaikan Bupati Grobogan Sri Sumarni, saat meninjau tanggul jebol di Desa Klampok, Senin (1/2/2021). Tanggul jebol yang mengakibatkan banjir, terjadi akibat air Sungai Serang dan Lusi yang meluap dan menggerus bibir tanggul.
Ditambahkan, dampak banjir terparah akibat luapan Sungai Lusi berada di Lemah Putih Kecamatan Brati. Mengingat intensitas hujan masih tinggi, bupati berharap tanggul jebol segera tertangani.
Pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana, untuk melakukan normalisasi Sungai Lusi, dan Sungai Serang, dan lainnya.
Diharapkan, BBWS bersama BPBD Grobogan melakukan monitoring ke lapangan, agar bisa mendata dan memperbaiki lokasi tanggul yang kritis agar dapat ditambal. Sehingga, air tidak meluap, musibah banjir yang melanda di beberapa kecamatan segera surut, agar tanaman padi aman hingga panen.
“Tiap musim penghujan, kita terus terang was-was dengan curah hujan yang tinggi, karena wilayah Kabupaten Grobogan menjadi langganan banjir. Oleh karena itu diperlukan sinergitas antara pemerintah daerah dan masyarakat untuk bersama-sama menanggulangi banjir,” beber Sri Sumarni.
Bupati mengatakan, untuk mengatasi dampak banjir, pemkab telah mendirikan dapur umum di sejumlah wilayah. Seperti, di Desa Lemahputih, Kecamatan Brati dan Desa Karanganyar Kecamatan Purwodadi.
Sri Sumarni meminta masyarakat tetap meningkatkan kewaspadaan saat intensitas hujan tinggi. Sebab, curah hujan tinggi di daerah aliran Sungai Lusi, termasuk di wilayah Blora, mengakibatkan air sungai meningkat.
Sedang untuk wilayah selatan, seperti Kabupaten Salatiga, jika terjadi hujan deras air akan mengalir ke sungai Tuntang yang menuju Kecamatan Karangrayung dan Gubug, Kabupaten Grobogan. (*)