7 Dokter di Klaten Terpapar Covid, 1 Meninggal

  • Bagikan

KLATEN, RAKYATJATENG - Selama pandemi Covid-19 sejak Maret 2020 sampai Januari 2021, terdapat tujuh dokter anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, yang terpapar virus tersebut. Bahkan, salah satu dokter yang terpapar Covid-19 telah meninggal dunia.

“Untuk yang terpapar Covid-19 pada anggota kami terdapat tujuh orang. Enam orang sehat, tapi ada satu orang yang meninggal dunia,” ucap Ketua IDI Kabupaten Klaten M. Husen Prabowo, Kamis (28/1/2021).

Satu dokter yang meninggal dunia itu berinisial A yang berdinas di RSUP dr Soeradji Tirtonegoro Klaten. Dokter yang bersangkutan memiliki penyakit penyerta atau kormobit.

Mengingat potensi terpapar virus yang cukup tinggi di kalangan tenaga kesehatan (nakes), para dokter anggota IDI Klaten pun menyambut positif vaksinasi yang saat ini tengah berjalan. Harapannya bisa memberikan perlindungan terhadap nakes, terutama saat bertugas menangani pasien Covid-19.

“Semua anggota IDI Klaten memang siap divaksinasi. Tetapi pendataan yang dilakukan sebelumnya bukan oleh IDI, melainkan melalui kanal aplikasi di semua fasilitas kesehatan. Sedangkan mereka yang bukan pegawai negeri tetap didaftarkan lewat dinas kesehatan,” jelas Husen.

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten Anggit Budiarto mengungkapkan, pihaknya belum memiliki data yang pasti terkait jumlah nakes di Klaten yang terpapar Covid-19. Tetapi yang sampai meninggal dunia ada sekitar tiga orang.

“Mereka yang terpapar ada di berbagai puskesmas, seperti di Kecamatan Cawas, Ceper, Kebonarum, Karandowo, Juwiring, Delanggu, dan Klaten Tengah. Tetapi kalau yang meninggal terdiri dari perawat, bidan, dan seorang dokter. Di samping terkonfirmasi Covid-19, mereka juga memiliki penyakit penyerta,” jelasnya.

Meski beberapa nakes di puskesmas ada yang terpapar, tetapi belum ada yang bisa disebut klaster.

Anggit mencontohkan, di Puskesmas Klaten Tengah ada dua nakes yang terpapar. Tetapi setelah dilakukan tracing hingga swab test terhadap nakes lainnya yang memiliki riwayat kontak erat, ternyata tidak ada yang terpapar.

“Mungkin nakes yang bersangkutan mendapatkannya (terpapar) dari tempat lain. Jadi masih insidental,” pungkasnya. (rs/ren/per/JPR/JPC)

  • Bagikan

Exit mobile version