Kudus Batasi Pengunjung Pasar dari Luar Daerah

  • Bagikan

KUDUS, RAKYATJATENG – Untuk memastikan penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di pusat perbelanjaan tradisional, Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Kudus HM Hartopo meninjau Pasar Bitingan, Pasar Kliwon, dan Pasar Baru, Senin (18/1/2021).

Dari ketiga pasar tersebut, Hartopo menilai, jika penerapan protokol kesehatan di lingkungan pasar telah sesuai yang diharapkan.

“Mulai dari pintu masuk telah disediakan cuci tangan dan termo gun, serta aktivitas baik pengunjung dan pedagang telah disiplin melaksanakan 3M (mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak),” terangnya.

Menurutnya, pasar merupakan salah satu rujukan masyarakat dari berbagai kabupaten atau kota lain, tidak hanya warga Kudus.

Karenanya, untuk sementara, pihak pasar diminta membatasi pengunjung dari luar kota, baik penyuplai maupun tengkulak yang ada di pasar.

“Cukup mereka ngedrop barang di luar, nantinya diambil sendiri oleh orang pasar untuk masuk ke dalam. Harapan kami, mencegah klaster baru yang dibawa dari luar daerah,” lanjut Hartopo.

Hartopo berharap, dengan kedisiplinan tersebut dapat membuat masyarakat sehat.

“Keselamatan kita adalah keselamatan keluarga. Oleh karena itu, berulang kali kita ingatkan, agar selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan demi kebaikan bersama. Mengingat Covid di Kudus sedang menjadi tren kenaikanya,” ungkapnya.

Disampaikan, setelah kunjungan di beberapa pabrik di Kabupaten Kudus, disimpulkan pada dasarnya semuanya baik dalam menerapkan protokol kesehatan.

“Mulai pabrik rokok yang kemarin kita pantau, terus saat ini di Pasar Bitingan, Pasar Kliwon, dan Pasar baru telah disiplin menerapkan protokol kesehatan,” imbuhnya.

Ditambahkan, pihaknya akan selalu memantau, sekaligus mengingatkan agar masyarakat selalu disiplin tentang penerapan protokol kesehatan.

“Dengan saling mengingatkan, diharapkan masyarakat Kudus sadar untuk selalu menjaga kesehatan diri sendiri dan orang lain sehingga dapat bersama-sama menekan angka kenaikan akibat Covid-19,” pungkasnya. (*)

  • Bagikan

Exit mobile version