GROBOGAN, RAKYATJATENG – Rumah Suparwi, 55, warga Leyangan, Penawangan ludes terbakar. Diduga dibakar anak korban sendiri.
Kejadian bermula saat Suparwi sedang membeli sarapan pukul 06.00. Sebelum berangkat, dia melihat anaknya, MAM, 20, berada di depan rumah.
Sejam kemudian, korban kembali dari warung dan melihat kepulan asap dari ruang tamu. Di saat itu juga, dia melihat anaknya lari meninggalkan rumah. Api yang semakin membesar membuat korban berteriak minta tolong.
Tetangga langsung mendatangi rumah korban dan melakukan pemadaman dengan alat seadanya. Namun, kobaran api semakin membesar. Selang 30 menit, pemadam kebakaran baru datang.
Peristiwa ini langsung dilaporkan ke Polsek Penawangan. Tim reskrim Polsek Penawangan bersama tim inafis Polres Grobogan mendatangi lokasi kejadian dan melakukan olah TKP.
”Rumah yang terbakar berbentuk limasan dengan ukuran tiang 12 x 12 cm. Dindingnya terbuat dari papan kayu. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, namun korban menderita kerugian Rp 70 juta,” ujar Kapolsek Penawangan AKP Saptono Widyo.
Dari hasil olah TKP, rumah diduga sengaja dibakar anak kandung korban yang mengidap psikosis.
Kapolsek menjelaskan, pelaku sudah lama mempunyai riwayat gangguan jiwa. Dari keterangan korban, pelaku pernah diperiksa di RSJ dan kerap mengamuk akibat depresi berat.
”Kami imbau kepada warga yang memiliki anggota keluarga dengan kondisi gangguan jiwa, agar jangan ditinggal sendirian di dalam rumah. Harus selalu diawasi supaya kejadian seperti ini tidak terulang lagi. Bila harus pergi, seharusnya diajak agar tetap dalam pemantauan. Bila perlu segera dilakukan pengobatan ke RSJ,” tegasnya. (ks/int/mal/top/JPR/JPC)