Tiga ASN di Kudus Terpapar Covid-19

  • Bagikan
Ilustrasi virus Corona (Bagus/Jawa Pos)

KUDUS, RAKYATJATENG - Klaster penularan COVID-19 di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, kembali terjadi setelah tiga aparatur sipil negeri (ASN) dinyatakan terkonfirmasi positif COVID-19. Hal ini menambah daftar ASN yang terpapar COVID-19.

"Memang benar ada tiga ASN dari lingkungan perkantoran Sekda dan Badan Pengelolaan Pendapatan, Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD) Kudus yang terpapar virus corona. Kami sudah melakukan penelusuran kontak erat di lingkungan keluarganya masing-masing ASN tersebut dengan melakukan tes usap (swab) tenggorokan," kata Juru bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Kudus Andini Aridewi di Kudus, Sabtu (26/12/2020).

Ketiga ASN tersebut, kata dia, untuk sementara ini hanya menjalani isolasi mandiri untuk pemulihan.

Penelusuran kontak juga dilakukan di lingkungan kantor, namun hingga kini temuan kasus hanya tiga orang. Rencananya, penelusuran kontak erat dilanjutkan Senin (28/12).

"Bagi pegawai yang melakukan kontak erat, diminta melakukan karantina sambil menunggu hasil tes usap tenggorokan," ujarnya.

Dalam rangka memutus mata rantai penularan, dianjurkan semua pegawai di lingkungan Pemkab Kudus tetap disiplin mematuhi protokol kesehatan.

"Meskipun sedang berada di lingkungan kerja, sebaiknya tetap memakai masker agar terhindari dari potensi paparan virus corona," ujarnya.

Pemberitaan sebelumnya, setelah ada salah satu ASN yang meninggal terkonfirmasi positif COVID-19 tercatat ada sekitar 37 orang yang dinyatakan positif COVID-19 sehingga lingkungan perkantoran yang ditemukan kasus diambil kebijakan pegawainya bekerja dari rumah atau work from home (WFH). Pemkab Kudus melakukan tes usap tenggorokan (swab) terhadap puluhan ASN yang dimungkinkan pernah melakukan kontak dengan pegawai yang meninggal.

Berdasarkan laman https://corona.kuduskab.go.id, diketahui jumlah kasus COVID-19 hingga 25 Desember 2020 sebanyak 3.389 kasus, dirawat 113 kasus, sembuh sebanyak 2.674 kasus dan meninggal sebanyak 346 kasus.

  • Bagikan

Exit mobile version