SEMARANG, RAKYATJATENG - KONI Kabupaten Garut, Jawa Barat, bersama Komisi IV DPRD setempat melakukan studi banding ke KONI Kota Semarang. Kedatangan mereka untuk mempelajari Peraturan Daerah (Perda) Keolahragaan, seperti yang dimiliki oleh KONI Kota Semarang.
"Kota Semarang telah memiliki Perda Keolahragaan. Maka kehadiran KONI Kabupaten Garut bersama jajaran Komisi IV DPRD ingin berdiskusi bagaimana mewujudkan Perda Keolahragaan,” ujar Sekretaris Umum KONI Kabupaten Garut, Eutik Karyana.
Karyana berharap, dengan diskusi tersebut Kabupaten Garut bisa segera memiliki Perda Keolahragaan. Pasalnya, KONI tidak hanya sekadar pembinaan olahraga berprestasi, tapi juga harus memikirkan nasib-nasib pelaku olahraga kedepannya.
“Banyak atlet tingkat nasional bahkan internasional yang hidupnya terlantar setelah tidak menjadi atlet. Ketika berjaya disanjung, setelah redup mereka terkesan dibuang dan tidak diperhatikan,” tambahnya.
Maka untuk menjamin kelangsungan hidup para atlet kedepannya, dibutuhkan sebuah payung hukum salah satunya dengan Perda Keolahragaan.
"Maka kami melakukan studi banding ke KONI Kota Semarang yang sudah memiliki Perda Keolahragaan dengan harapan di Kabupaten Garut juga bisa melahirkan Perda," tandasnya.
Sementara itu Kabid Binpres Dispora Kota Semarang Nur Samsi mengatakan, Perda No 1 Tahun 2019 dilahirkan karena ingin mewujudkan “Semarang Kota Atlet”.
“Untuk mewujudkan itu semua dibutuhkan sinergitas antara KONI Kota Semarang, Pemkot Semarang, DPRD Kota Semarang dan masyarakat khususnya pecinta olahraga,” ujar Nur Samsi.
Selain itu, dengan Perda Keolahragaan, Kota Semarang akan mewujudkan Sport Center dengan Standar Internasional. Saat ini pemerintah tengah menggodoknya.
“Kenapa Sport Center ini sangat dibutuhkan, karena Kota Semarang tidak hanya spesialis juara umum Porprov, tapi juga telah mewujudkan atlet-atlet yang berprestasi baik nasional maupun internasional," pungkas Nur Samsi.
Ketua Umum KONI Kota Semarang, Arnaz Agung Andrarasmara menyambut baik kunjungan KONI Kabupaten Garut tersebut. Ia berharap, silaturahim ini akan terus berlanjut untuk mewujudkan sinergitas.
“Terima kasih atas kunjungannya ke KONI Kota Semarang. Terkait Perda Keolahragaan, sebelumnya kita dimulai dari sebuah perencanaan yang baik bukan dengan copy paste. Perda dimulai dari buttom up, artinya pemerintah mau mendengarkan masukan dari para pelaku olahraga,” ujar Arnaz.
Selain itu, lanjut Arnaz, keberhasilan dalam mewujudkan Perda dan organisasi yang baik melalui pengelolaan organisasi yang baik untuk melahirkan atlet-atlet yang berprestasi.
“Makanya kami membentuk tim Satgas LPJ yang bertugas memonev kegiatan cabor, bagaimana membuat proposal yang baik, membuat laporan yang baik,” tambahnya
Lebih jauh Arnaz mengatakan, di Kota Semarang untuk mencetak atlet dimulai dari Sport Entertainment (rekreasi) maka Pemerintah mewujudkan fasilitas Sport Center di semua kecamatan di Kota Semarang.
“Berapapun jumlah dana yang diberikan tidak akan cukup, tapi olahraga adalah harga diri, maka dibutuhkan inovasi dengan menggandeng berbagai pihak,” pungkas Arnaz. (Sen)