SEMARANG, RAKYATJATENG – Puspanita Auliana, alumnus Jurusan Tata Busana SMKN 1 Salatiga Tahun 2019 mendatangi Rumah Dinas Gubernur Jawa Tengah didampingi sejumlah guru, Senin (21/12/2020). Kedatangannya kali ini untuk memberikan hadiah baju karyanya untuk Ketua Dekranasda Jawa Tengah Atikoh Ganjar Pranowo.
Menariknya, baju yang diberikan merupakan karya desainnya sendiri, bertema Rainy December dengan style feminine romantic. Yakni karya yang terinspirasi dari musim hujan.
“Tema baju desain saya kali ini itu Rainy December karena terinspirasi dari musim hujan atau air hujan,” ujar Puspanita.
Untuk menghadirkan corak hujan pada desainnya, ia memadukan bahan dari kain tenun Klaten dan Troso Jepara di beberapa bagian. Bukan hanya motif, bahan yang digunakan diperhitungkan mampu memberi kehangatan bagi pemakainya.
“Kalau tenun Klaten itu motifnya gerimis ada serat-seratnya. Dan, baju ini juga hangat dipakai di musim hujan,” lanjutnya.
Menurutnya, untuk membuat fashion baju tersebut hanya membutuhkan waktu tiga hari. Mulai dari desain gambar, mencari bahan, hingga menjahit.
“Mulai Jumat proses dimulai, dan Minggu sudah selesai. Hari ini (Senin) dihadiahkan ke Ibu Gubernur,” paparnya.
Puspanita mengaku senang dapat memberikan hadiah kepada istri Gubernur Jawa Tengah tersebut. Ia berharap, cita-citanya menjadi desainer fesyen dapat terus berkembang.
“Saya tidak ingin bekerja di pabrik, saya ingin mandiri buka usaha sendiri. Dan, saya senang karya saya bisa dipakai Ibu (istri) Gubernur,” ungkapnya.
Sementara Ketua Dekranasda Jateng Atikoh mengaku, untuk saat ini fesyen (pakaian) sudah menjadi kebutuhan fisik masyarakat, selain makanan. Dan, itu akan menarik lagi jika yang diangkat local wisdom.
“Makanan dan pakaian memang menjadi kebutuhan fisik manusia. Apalagi yang diangkat itu local wisdom,” tuturnya.
Ia berharap, sekolah terutama SMK di Jawa Tengah, mampu mencetak siswa yang dapat bersaing, bukan hanya pekerja tetapi juga menciptakan lapangan kerja.
“Harapannya, SMK mampu mencetak siswa yang mampu bersaing bukan hanya pekerjaan tapi menciptakan lapangan pekerjaan,” imbuhnya. (*)