SEMARANG, RAKYATJATENG - Jembatan kaca hutan wisata Tinjomoyo merupakan salah project unggulan Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang yang seharusnya telah dikerjakan pada tahun 2020.
Namun, pandemi Covid-19 membuat project tersebut tertunda akibat terdampak refocusing anggaran, yang akhirnya berkonsentrasi pada penanganan virus corona.
Jelang pergantian tahun, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi memutuskan untuk kembali mengupayakan berjalannya project jembatan kaca tersebut pada 2021. Pembangunan jembatan kaca menjadi proyek strategis yang sebelumnya tertunda.
Disampaikan oleh Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi tersebut, pembangunan jembatan kaca hutan wisata Tinjomoyo menjadi prioritas guna mendorong bangkitnya perekonomian Kota Semarang.
Sejak 2016, Kota Semarang fokus pada kegiatan perdagangan dan jasa, yang bertumpu pada sektor pariwisata,'' ujar Hendi.
Hendi mengharapkan, adanya objek wisata jembatan kaca di Kota Semarang, mampu memperkuat daya tarik kota yang dipimpinnya tersebut, dan mampu kembali menggairahkan perputaran ekonomi.
Dia menambahkan, jembatan kaca yang akan dibangun nantinya dibuat khusus untuk wisata. Dilengkapi efek kaca pecah, yang mampu menantang adrenalin pengunjung.
"Secara teknis kami persiapkan agar jembatan kaca ini memiliki atraksi tertentu, yang kemudian dapat mendorong pengunjung untuk mengunggahnya ke media sosial. Dimana ini juga menguntungkan dari segi promosi kota," pungkasnya.
"Salah satunya nanti ada efek kaca pecah di tengah jembatan yang bisa memacu jantung wisatawan," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Semarang, Sih Rianung secara detail menerangkan, jembatan kaca nantinya akan dibangun melintasi sungai Kaligarang yang berdekatan dengan Hutan Wisata Tinjomoyo.
Panjangnya 64 meter, lebar 2,5 meter, tinggi 15 meter. Anggaran yang disiapkan sebesar Rp 12 miliar.
''Memang tidak setinggi yang ada di luar negeri, tapi kami upayakan agar tidak kalah menarik. DPU sudah mempersiapkan kelengkapan berkas lelangnya, dengan harapan awal 2021 bisa segera ditayangkan," jelas Rianung. (Sen)