SEMARANG, RAKYATJATENG – Pasca menjalani masa cuti kampanye hampir 3 bulan, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi langsung kembali pada tugasnya, dengan fokus mengupayakan sejumlah proyek pembangunan di tahun 2020 dapat selesai tepat waktu.
Salah satunya, Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi tersebut terjun langsung meninjau proyek pelebaran jalan di Kreteg Wesi (Jembatan Besi) Sampangan, Kota Semarang, Jumat (11/12/2020).
Dari hasil pengecekan, pembangunan jembatan sisi barat yang dimulai 17 September 2020, kini sudah 65 persen. “Pagi ini saya cek, progres pembangunan jembatan Sampangan sudah 65 persen,” terang Hendi.
Untuk mengejar waktu tahun anggaran 2020 yang tersisa tiga pekan, Hendi juga memastikan langsung kepada kontraktor proyek pembangunan jembatan mengenai estimasi penyelesaian proyek.
Kontraktor pun mematok pada 20 Desember pembangunan jembatan sudah selesai. “Kontraktor merencanakan mulai beton hari ini. Kemudian kemungkinan selesai 20 Desember,” lanjut Hendi.
Tidak berhenti di situ, Hendi juga menginstruksikan OPD terkait untuk merapikan aspal jalan yang terkena pembangunan jembatan. Ini demi kenyamanan pengguna jalan yang melintasi jembatan Kreteg Wesi.
“Setelah pekerjaan pada 20 Desember selesai, saya minta kawan-kawan dari Dinas Pekerjaan Umum untuk merapikan. Terutama pengaspalan di ujung jembatan itu, yang menghubungkan dengan jalan raya supaya bisa segera dilewati dengan baik oleh masyarakat. Dari arah Gunungpati ke arah Sampangan maupun sebaliknya,” sambungnya.
Sebelumnya, jembatan besi atau lebih dikenal dengan Kreteg Wesi yang menghubungkan Kecamatan Gunungpati dan Kecamatan Gajahmungkur, seringkali terjadi kepadatan lalu lintas.
Kemudian untuk dapat menampung jumlah arus kendaraan maka dilakukan pelebaran jembatan. Kegiatan dimulai 17 September dengan anggaran Rp 20 miliar.
Sementara itu, sebagai imbas pelebaran jembatan, beberapa rumah halamannya terkena proyek. Tetapi karena komunikasi yang baik, warga tidak berkeberatan.
“Ada beberapa rumah yang halamannya sangat mepet dengan jembatan, kita sudah temui. Mereka sangat terbuka, artinya mau memahami situasi pembangunan jembatan,” jelasnya.
“Intinya mereka mungkin akan terkena dampak halaman yang semakin sempit, tapi nanti akan kita carikan solusi akses masuk dari arah jalan kampung sebelah utara. Tidak ada ganti untung,” tegas Hendi. (Sen)