GROBOGAN, RAKYATJATENG - Hari ini, Jawa Tengah melaksanakan Pilkada Serentak yang diselenggarakan di 21 Kabupaten/Kota. Para pemilih akan melaksanakan Pilkada dengan Protokol Kesehatan ketat seperti yang sudah disiapkan sebelumnya.
Untuk memastikan Pilkada berjalan aman, nyaman dan sehat bagi masyarakat, Kapolda Jateng melaksanakan asistensi pengamanan Pilkada serentak se-Jawa Tengah di wilayah hukum Polres Grobogan, Rabu (9/12/2020). Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi melakukan pengecekan ke TPS di Kabuapten Grobogan untuk memastikan Pilkada berjalan aman dan sehat.
Tak sendiri, Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi ditemani oleh Kabidhumas Polda Jateng Kombes Pol Iskandar Fitriana Sutisna.
Saat mengecek langsung pelaksaaan Pilkada, Kapolda menyampaikan bahwa netralitas adalah prinsip utama yang dijunjung Polda Jawa Tengah.
Kapolda melanjutkan, pihaknya tidak ingin ada klaster baru pada pelaksaaan Pilkada di Jawa Tengah, untuk itu pihaknya melakukan pengecekan pada seluruh anggota Polri dan semuanya sehat.
"Kita sudah lakukan swab anti gen, semuanya menggunakan APD lengkap. Bahkan tak hanya anggota saja, termasuk masyarakat panitia dan pengawas semua menggunakan APD," ungkap Kapolda, Rabu (9/12).
Langkah tersebut diambil untuk meyakinkan pada masyarakat bahwa semua anggota dalam keadaan sehat dan bebas covid setelah sebelumnya dilakukan swab massal untuk personil pengamanan Pemilu Serentak. Selain itu pengamanan TPS oleh anggota juga bersinergi dengan PAM lainnya.
Untuk mencegah penyebaran klaster baru, Polda Jateng memastikan protokol kesehatan 3M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak) di setiap TPS berjalan dengan baik, diantaranya telah disiapkan cek suhu serta jadwal peserta diatur per menit sehingga tidak terjadi penumpukan orang.
Khusus Grobogan, Polda Jawa Tengah telah berkoordinasi dengan KPU setempat, bahwa masyarakat yang terkena Covid tetap dilayani hak pilihnya.
"Petugas KPPS akan datang dengan ditunjuk pendamping saksi dan ditunjuk wali oleh masyarakat yang sakit dengan menggunakan protokol kesehatan, ini merupakan bentuk partisipasi masyarakat yang hak pilihnya dilindungi," terang Kapolda, Rabu (9/12).
Untuk daerah rawan, Kapolda menjelaskan ada tiga daerah rawan bencana di Jawa Tengah yaitu Klaten dengan bencana Merapi dengan 4 TPS di satu desa, yang kedua di Boyolali ada 9 TPS di 3 desa dan 1 kecamatan
"Kita sudah koordinasi dengan BPBD berikut pengawas dan panitia tetap kita jamin hak pilih di desa rawan bencana dan di tempat pengungsian, dan itu sudah tidak ada masalah semuanya," ungkap Kapolda, Rabu (9/12). (Sen)