BOYOLALI, RAKYATJATENG – Aktivitas Gunung Merapi terus mengalami peningkatan. Tubuh gunung ini terus mengalami deformasi atau penggembungan. Sebab itu, warga tetap diminta tetap waspada dan bertahan di pengungsian sementara.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Jogjakarta Hanik Humaida mengatakan, kegempaan vulkanik dangkal di Merapi masih intens terjadi. Per hari mencapai 40 kali. Sedangkan deformasi 11 centimeter per hari.
“Ini yang mengindikasikan bahwa aktivitas masih tinggi untuk Merapi saat ini. Karena itu harus tetap waspada,” jelasnya.
Dia juga menyebut berdasarkan observasi puncak Gunung Merapi, saat ini kubah lava belum muncul ke permukaan. Meski begitu, magma terus mendesak ke permukaan. Hal itu juga dibuktikan dengan adanya runtuhan material lava lama yang mengindikasikan magma ke permukaan.
“Potensi bahaya masih sama. Sebab, arah bukaan kawah ke tenggara dan selatan atau ke Kali Gendol. Namun demikian, deformasi, runtuhan, guguran ada di sisi barat laut,” ujarnya.
Pihaknya berharap agar masyarakat yang berada di kawasan rawan bencana dapat mengungsi ke tempat yang lebih aman. Dia juga mengimbau agar masyarakat terus memantau perkembangan Gunung Merapi serta taat terhadap arahan pemerintah.
“Kami terus update informasi mengenai Merapi setiap saat. Sehingga masyarakat dapat lebih mudah mendapatkan informasi yang valid tentang Merapi,” ujarnya. (rs/wid/per/JPR/JPC)