SURAKARTA, RAKYATJATENG – Kota Surakarta bukan merupakan daerah yang riskan dan rawan bencana. Meski demikian, Pemerintah Kota Surakarta bersama TNI/Polri serta relawan bencana tetap menyiagakan personel untuk mengantisipasi terjadinya bencana, di antaranya banjir akibat luapan Bengawan Solo dan sungai tengah kota, serta tanah longsor di Surakarta bagian utara.
“Kita siapkan seluruh personel, sarana dan prasarana dalam menghadapi fenomena alam La Nina di mana terjadi anomali cuaca akibat perubahan suhu di Samudra Pasifik sehingga curah hujan meningkat. Ini membutuhkan kesiapsiagaan kita semua,” tegas Kapolresta Surakarta Kombes Ade Safri Simanjuntak pada Apel Siaga Bencana di Lapangan Parkir Stadion Manahan, Selasa (27/10/2020).
Apel Gelar Kesiapsiagaan dalam mengantisipasi bencana alam ini bertujuan untuk pengecekan kesiapan seluruh personel dalam mengantisipasi bencana alam khususnya banjir di Kota Surakarta.
Kerja sama erat, tutur Ade diperlukan dalam mengantisipasi segala kemungkinan bencana alam di Kota Surakarta.
“Kegiatan responsif yang bersifat pencegahan harus diutamakan. Babinsa dan Babinkamtibmas diutamakan dalam deteksi dini, serta membangun kesadaran masyarakat dalam ikut berpartisipasi aktif dalam mencegah dan menanggulangi bencana alam secara sinergis,” terangnya.
Sementara, Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo mengatakan, apel siaga bencana diharapkan menjadi titik awal dalam meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat pada ancaman bencana di lingkungan sekitar. Menurutnya, peningkatan pemahaman akan risiko bencana merupakan langkah dini untuk melatih kesiapsiagaan menghadapi situasi bencana.
“Beberapa tahun terakhir, banjir melanda Kota Surakarta yang diakibatkan oleh meluapnya sungai Bengawan Solo. Kita sudah melakukan tanggap darurat pada bencana yang timbul dengan menyiapkan alat evakuasi maupun logistik bagi warga yang mengungsi,” tuturnya.
Rudy mengatakan, pihaknya telah merelokasi perumahan penduduk di sepanjang bantaran sungai yang terkena banjir ke rumah susun sewa sederhana yang disiapkan Pemkot Surakarta.
Dikatakannya, proses penanganan siaga bencana di Kota Surakarta dilakukan melalui pelatihan, uji peringatan dini, tempat evakuasi hingga informasi bencana yang disampaikan secara cepat mealui media elektronik maupun media sosial.
Usai Apel Siaga Bencana, Kapolresta Surakarta beserta Wali Kota dan Dandim 0735/Surakarta Letkol Inf Wiyata Sempana Aji mengecek kesiapan sarana dan prasarana, baik alat maupun kendaraan operasional penanganan bencana. (Sen)