526 Pedagang Pasar Klewer Timur Akhirnya Masuk Kios Baru

  • Bagikan
Pedagang Pasar Klewer Timur mengecek kios baru usai kirab boyongan, Jumat (16/10). (DAMIANUS BRAM/RADAR SOLO)

SOLO, RAKYATJATENG – Ratusan pedagang Pasar Klewer timur mulai menempati kios baru, Jumat (16/10). Pindahan atau boyongan dari pasar darurat Alun-Alun Utara Keraton Surakarta, Jawa Tengah, menuju pasar dilakukan melalui prosesi kirab. Setelah ini mereka sudah bisa berjualan di kios baru.

Wajah para pedagang tampak berseri-seri. Setelah tiga tahun menempati pasar darurat di Alun-Alun Utara, mulai hari ini mereka resmi menempati bangunan baru. Sebagai wujud syukur, dua gunungan yang diarak kemarin jadi rebutan.

“Sesuai tradisi Solo kami mengadakan tasyakuran kecil-kecilan dengan mengadakan kirab budaya dua gunungan berisikan baju. Gunungan ini sebagai rasa syukur kami karena pembangunan pasar selama 3 tahun ini sudah selesai,” kata Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Klewer Timur Sutarso.

Usai kirab, sebanyak 526 pedagang yang telah mengantongi kunci kios dan surat hak penempatan (SHP) masing-masing diizinkan masuk ke dalam kios. Di sana pedagang mulai mendisplai barang dagangan. Agar tidak menimbulkan kerumunan, paguyuban sepakat membagi kelompok dalam waktu berbeda. Separo Jumat kemarin (16/10) dan separo lainnya hari ini, Sabtu (17/10).

“Waktu pindahan kami dua hari. Minggu (18/10), adalah batas akhir pengosongan di pasar darurat. Senin (19/10), mungkin baru bisa serentak berdagang di lokasi baru,” jelas dia.

Disinggung soal bentuk kios baru, pedagang mengaku bersyukur dengan fasilitas saat ini. Meski ukuran kios sedikit lebih kecil dari sebelum direvitalisasi, mereka berharap pasar baru ini dapat mendatangkan keberuntungan pedagang.

“Ukuran kios lebih kecil, berkurang sekitar 20 cm. Tapi jalannya lebih lebar. Kami tidak masalah, pembeli jadi lebih leluasa berkunjung. Kami harap pemkot membantu promosi tentang Pasar Klewer timur ini. Semoga pasar baru ini ramai dikunjungi,” ucap Sutarso.

Revitalisasi Pasar Klewer Timur memakan waktu 10 bulan sejak ground breaking dilakukan pada 18 Desember 2019 lalu. Pembangunan pasar baru dengan anggaran Rp 48 miliar itu akhirnya bisa dinikmati oleh pedagang.

“Umbul donga agar sengkala di pasar barat dan pasar timur sirna dan pedagang bisa berdagang dengan lancar dan banyak rezekinya,” ujar Wali Kota Surakarta F.X. Hadi Rudyatmo. (rs/ves/per/JPR/JPC)

  • Bagikan