KARANGANYAR, RAKYATJATENG – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo kagum dengan integrated farming atau sistem pertanian terpadu yang dikembangkan Willy Suratman, warga Kanilan RT 03 RW 05, Kragan, Gondangrejo, Karanganyar, Jawa Tengah.
Sejak 2009, peternak ikan itu menyatukan sistem pertanian dengan perikanan. Misalnya, ikan menggunakan pakan belatung 60 persen dan pelet 40 persen, air dari sirkulasi ikan untuk pertanian, dan sisa pertanian diolah untuk pupuk tanaman empon-empon.
“Saya bangga lihat pertanian yang dikembangkan Willy secara integrated. Tinggal dikemas saja dengan membuat kelompok atau dikoorporasikan dan dimanajemen yang bagus. Hulu sampai hilir dikoorporasikan akan menghasilan pertanian yang hebat,” papar SYL, saat memberikan sambutan dalam acara Integreted Farming untuk mewujudkan Kedaulatan Pangan, di Kabupaten Karanganyar, Kamis (15/10/2020).
SYL menuturkan, jika petani per 3.000 hektare dikelompokkan menjadi satu, kemudian dikoorporasikan, pemerintah akan membantu menyiapkan apa saja yang dibutuhkan, misalnya obat-obatan, mesin, dan sebagainya.
“Sehingga akan dikelola secara profesional dan mau memajukan untuk rakyat. Mulai empat bulan ini, staf saya akan perintahkan untuk membantu integrated pertanian di Karanganyar,” ujarnya.
Mantan Gubernur Sulawesi Selatan dua periode tersebut mengatakan, sektor pertanian menjadi penyumbang tertinggi pertumbuhan ekonomi di tengah pandemi Covid-19.
“Sektor pertanian tumbuh positif 16.24 persen,” kata mantan Bupati Gowa dua periode ini.
Sementara itu Bupati Karanganyar Juliyatmono menyambut baik usulan tersebut dan akan segera menindaklanjuti. Kedatangan Menteri Pertanian ke Kabupaten Karanganyar, lanjutnya, memberikan semangat kepada petani.
“Karanganyar mempunyai lahan seluas 77.000 hektare, dengan 23.000 hektare untuk pertanian. Kami surplus beras 150 ton pertahun. Kami ingin Karanganyar menjadi penyangga pangan di wilayah kami dan Indonesia,” kata Juliyatmono.
Sementara, petani yang mengembangkan pertanian terpadu, Willy Suratman mengaku senang dengan kedatangan Menteri Pertanian di rumahnya.
Willy menjelaskan sistem pertanian terpadu yang dikembangkannya. Budidaya ikan dan pengolahan pertanian saling mendukung dan memberi manfaat.
“Budidaya ikan, makannya diambilkan dari hasil pertanian dan demikian sebaliknya. Airnya dari kolam, untuk pengairan pohon pisang. Sisa kotoran ikan juga dipergunakan pupuk untuk tanaman jahe,” jelasnya. (*/yon)