Merawat Rem Motor Saat Musim Hujan, Begini Tipsnya

  • Bagikan

SEMARANG - Tidak dapat dipungkiri bahwa rem adalah salah satu faktor penting dalam keselamatan berkendara di segala medan.

Rem berfungsi untuk mengurangi kecepatan kendaraan yang kita gunakan, sehingga kita dapat mengatur kecepatan kendaraan sesuai dengan kondisi yang kita hadapi.

Pada sepeda motor, terdapat dua tipe rem yang biasa digunakan yaitu rem tromol dan rem cakram. Kedua rem itu mempunyai kelebihan tersendiri. Adapun untuk perawatannya tidak terlalu jauh berbeda.

Selama musim hujan, rem merupakan salah satu komponen sepeda motor yang perlu diberi perawatan tambahan.

Yuk simak beberapa tips merawat rem motor saat musim hujan dari Fachrul Reza, Senior Instructor Astra Motor Training Center Semarang:

1). Rem tipe cakram:

Apabila kita berkendara dalam kondisi hujan, maka setelah sampai tempat tujuan, tunggulah beberapa menit untuk memberi waktu bagi rem cakram agar sedikit turun suhunya.

Setelah itu kita dapat membersihkan bagian dari rem cakram dengan menyiramnya menggunakan air bersih, keringkan bagian-bagian yang dapat dijangkau dengan menggunakan kain majun yang bersih sembari roda sedikit diputar.

Cara ini akan lebih mudah jika posisi kendaraan pada main stand atau standar tengah. Hal ini bertujuan untuk menghilangkan kotoran dan lumpur yang menempel akibat terbawa air hujan yang dapat mengakibatkan karat dan rem menjadi seret.

2). Rem tipe tromol:

Untuk tipe ini, perawatannya tidak terlalu beda jauh dengan rem cakram. Bedanya adalah kita tidak dapat membersihkan bagian rem yang di dalam kecuali kita bongkar terlebih dahulu.

Untuk itu, sedikit tips apabila melewati kondisi hujan, cukup dibersihkan bagian luar tromol dan dikeringkan dengan kain majun yang bersih. Namun yang harus diperhatikan jika sepeda motor melewati kubangan air atau banjir sampai menggenangi tromol rem.

Jika itu terjadi, segera bilas dengan air bersih lalu keringkan dan jangan posisikan motor pada side stand atau standar samping. Karena akan membuat sebagian air yang telah masuk ke dalam tromol menggenang di bagian dalam tromol, maka posisikan motor pada main stand atau standar tengahnya agar air yang sempat masuk ke dalam tromol dapat keluar.

3). Lakukan perawatan berkala pemeriksaan rem cakram maupun rem tromol setiap 10.000 KM sekali agar performa pengereman tetap terjaga.

4). Batas keausan kampas rem untuk motor dengan tipe rem cakram adalah dengan melihat alur-alur pada kampas remnya, kita dapat melihat ini secara langsung tanpa membongkar rem cakram tersebut.

5). Batas keausan kampas rem untuk motor dengan tipe rem tromol adalah dengan melihat tanda segitiga pada panel rem tromol dan tanda panah pada tuas rem, apabila saat menarik rem tromol tanda segitiga dan tanda panah tersebut hampir bertemu atau segaris, maka segera lakukan penggantian kampas rem tromol tersebut.

6). Hindari kebiasaan 'ngganduli' rem yaitu menekan handle atau pedal rem setiap saat, karena akan berakibat buruk seperti kampas rem cepat habis, tromol atau piringan cakram menjadi gosong dan tentu saja membuat boros BBM.

“Gunakan kampas rem yang original dari pabrik pembuatnya agar terjamin kualitasnya. Sehingga pengendara akan merasa lebih aman dalam berkendara karena menggunakan komponen motor yang sesuai standar pabrikan,” pesan Reza. (Sen)

  • Bagikan

Exit mobile version