Empat SMP di Rembang Dinyatakan Layak Protokol Kesehatan

  • Bagikan
PATUH PROKES: Siswa SMPN 1 Pamotan, Rembang, menjalani simulasi pembelajaran tatap muka baru-baru ini. (VACHRI RINALDY LUTFIPAMBUDI/RADAR KUDUS)

REMBANG, RAKYATJATENG – Empat sekolah yang menjalani simulasi pembelajaran tatap muka dinyatakan sudah memenuhi syarat protokol kesehatan (prokes). Meski demikian, sekolah tetap dipantau selama dua bulan.

Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Rembang Imam Maskur terjun sendiri memastikan pelaksanaan prokes di sekolah itu. Di SMPN Pamotan beberapa waktu lalu hingga kemarin di SMPN 1 Sale. Sebelumnya, Imam Maskur juga sudah menyambangi SMPN 1 Kragan dan SMPN 1 Sumber.

Menurutnya, setelah meninjau, syarat-syarat di masing-masing sekolah sudah sesuai. Mulai pengukuran suhu tubuh sebelum masuk, penyediakan hand hanitizer, hingga mengatur tempat duduk dengan jarak 1 meter dan membatasi jam belajar.

Selain itu, pihak wali murid juga diminta menandatangani pernyataan. Yang berisi mengizinkan anaknya untuk mengikuti pembelajaran tatap muka.

”Dari empat sekolah yang kami tinjau dari segi protokol kesehatan sudah dipatuhi. Wali murid juga sudah tanda tangan di atas materai,” katanya.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dindikpora) Rembang Mardi mengatakan, apabila penularan Covid-19 sudah menurun, akan diberlakukan juga untuk sekolah-sekolah lain.

Ditanya rencana simulasi di tingkat sekolah dasar (SD), ia menjelaskan, kebijakan itu diberlakukan secara berjenjang. Apabila pada tingkat SMP berhasil, akan disusul di tingkat SD untuk simulasi.

Pihaknya menargetkan, apabila simulasi tingkat SMP selama dua bulan ke depan berjalan baik dan tidak ada peningkatan penularan, maka SD akan diberlakukan simulasi. ”Nanti kalau empat SMP bagus, SMP lain menyusul baru. Selanjutnya kami persiapkan untuk tingkat SD,” tuturnya.

Kepala SMPN 1 Sale Anwar Sanusi mengatakan, pembelajaran di sekolahnya sudah dilaksanakan sejak Senin. Jadwal masuknya sudah dibagi. Untuk Senin dan Selasa pembelajaran diisi kelas VII. Sedangkan Rabu dan Kamis untuk kelas VIII. Sementara Jumat dan Sabtu untuk kelas IX.

”Jadi kalau misal kondisi normal ada lima ruang kelas, jika pembelajaran tatap muka selama pandemi ini jadi 10 ruang kelas. Biasanya jika normal kelas diisi 28-30 siswa. Dalam situasi pendemi ini, kelas diisi 14-15 siswa,” ujarnya. (ks/vah/lin/top/JPR/JPC)

  • Bagikan

Exit mobile version