Warga Boyolali Terima Bantuan Sumur untuk Atasi Kekeringan

  • Bagikan
Ketua Yayasan sekaligus Direktur Utama Solopeduli, Sidik Anshori, (tiga dari kanan) didampingi Camat Wonosamodro, Joko Suseno (dua dari kanan) usai acara serah terima sumur dalam untuk mengatasi kekeringan di Ngasinan Desa Garangan, Kecamatan Wonosamudro, Boyolali, Sabtu (10/10/2020). ANTARA/Bambang Dwi Marwoto

BOYOLALI, RAKYATJATENG – Warga Dukuh Ngasinan, Desa Garangan, Kecamatan Wonosamodro, Kabupaten Boyolali Jawa Tengah, menyambut gembira bantuan pembuatan sumur dalam dari Yayasan Solopeduli guna mengatasi kekeringan yang sering terjadi di wilayah itu.

Peresmian wakaf sumur dalam untuk warga tersebut dilakukan ketua yayasan sekaligus Direktur Utama Solopeduli Sidik Anshori dihadiri Camat Wonosamodro Joko Suseno dan Kepala Desa Garangan Jamroji di Ngasinan Desa Garangan, Wonosamudro, Boyolali, Sabtu (10/10/2020).

Kades Garangan Jamroji mengatakan warga sering mengalami kekurangan air bersih setiap musim kemarau. Warga harus menempuh perjalanan jauh dari tempat tinggalnya untuk mencari air bersih.

Bahkan, pada musim kemarau, warga harus naik turun ke sungai yang airnya hampir surut untuk mencari air bersih. Hal ini berulang setiap tahun.

Warga setempat mayoritas bekerja sebagai petani lahan tadah hujan dan sebagian lainnya tukang pasir sehingga penghasilan mereka terbatas. Keterbatasan penghasilan ini juga yang membuat mereka berat untuk membeli air bersih atau membuat sumur.

Namun, kata Jamroji, dengan adanya bantuan sumur dalam dari Solopeduli tersebut warga dapat memanfaatkan secara bersama untuk memenuhi kebutuhan air bersih setiap hari. Warga sepakat biaya listrik dan perawatan sumur menjadi tanggung jawab bersama.

Camat Wonosamodro Joko Suseno menambahkan wilayah setempat meliputi 10 desa, dengan tujuh di antaranya rawan kekeringan setiap musim kemarau, antara lain Garangan, Gunungsari, Kalinanas, Bercak, Kedungpilang, dan Repaking.

“Warga di desa rawan kekeringan itu, kini masih membutuhkan droping air bersih dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Boyolali,” katanya.

Namun, katanya, khusus warga Desa Garangan yang baru saja mendapatkan bantuan sumur dalam dari Yayasan Solopeduli, hal itu membantu mereka untuk memenuhi kebutuhan air bersih.

“Solopeduli telah mengambil bagian dalam program pengentasan kemiskinan dan membantu pemerintah. Kami atas nama Pemerintah Kabupaten Boyolali mengapresiasi Solopeduli dengan bantuan itu,” katanya.

Direktur Utama Solopeduli Sidik Anshori mengatakan sumur dalam untuk warga tersebut dengan kedalaman sekitar 60 meter. Pada kedalaman sumur sekitar 30 meter air sudah keluar dan pada kedalaman 50 meter air semakin deras debitnya satu detik per satu liter, kemudian bor lagi sampai 60 meter.

Ia berharap bantuan sumur dalam tersebut tidak hanya untuk kebutuhan pokok, tetapi memberikan nilai manfaat yang lainnya bagi warga setempat. (Antara)

  • Bagikan