SOLO, RAKYATJATENG – Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Surakarta telah mengantongi 26 SMP negeri dan swasta untuk simulasi belajar tatap muka. Rencananya, simulasi akan dilakukan secara bertahap mulai bulan ini.
Kepala Disdik Kota Surakarta Etty Retnowati mengatakan, daftar SMP yang akan menyelenggarakan simulasi belajar tatap muka sudah ditentukan. Semua merupakan rekomendasi dari 13 pengawas sekolah. Masing-masing mengajukan dua sekolah, sehingga total ada 26 sekolah akan mengikuti simulasi.
“Bapak wali kota sudah menegaskan tatap muka mulai 2 Januari 2021. Dengan melihat situasi kondisi di lapangan. Namun, kami akan melakukan simulasi tatap muka mulai bulan ini. Dan data dari pengawas sudah kami terima semua,” terangnya.
Etty masih enggan menyebutkan sekolah mana saja yang ditunjuk. Sebab, pihaknya masih harus melaporkan ke Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Surakarta. Nantinya dari satuan tugas yang akan mengkaji, apakah diizinkan menyelenggarakan simulasi atau tidak.
“Oktober ini harus bisa simulasi tatap muka. Semoga bisa secepatnya. Kalau sudah siap dan situasi memungkinkan, maka data sekolah kami beberkan,” papar Etty.
Pelaksanaan simulasi diperuntukan siswa kelas IX, dengan sistem ganjil genap. Siswa yang melakukan pembelajaran tatap muka hanya separonya. Sisanya masih melakukan pembelajaran daring. Siswa yang datang wajib mengenakan masker. Dan selesai pembelajaran diminta langsung pulang.
Waktu pembelajaran juga terbatas dan tidak ada jam istirahat. Hal tersebut untuk meminimalkan siswa bergerombol. Sekolah wajib melakukan pengawasan selama pembelajaran berlangsung. Pembelajaran tatap muka akan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Adapun sekolah yang ditunjuk sudah melengkapi sarana prasarana (sarpras) kesehatan yang mumpuni. Terutama penyediaan tempat cuci tangan. Disdik Kota Surakarta menargetkan sekolah menyediakan satu westafel untuk satu kelas serta hand sanitizer di tiap ruangan. Sebagai standar prokes yang diterapkan.
“Nanti kami lihat dulu. Setelah dua pekan pembelajaran tatap muka kelas IX berjalan baik, bisa disusul kelas VIII. Baru dua pekan lagi kelas VII. Kalau SMP berjalan efektif, akan disusul SD kelas IV, V, dan VI,” terang Etty.
Kemudian, baru berlanjut tahap simulasi untuk SD kelas I, II, dan III, serta TK/PAUD paling akhir. “Sehingga, insya Allah 2 Januari 2021 semua sudah bisa tatap muka. Itupun tetap berlandaskan protokol kesehatan,” ungkapnya.
Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) SMP Disdik Surakarta Abdul Haris Alamsah membenarkan telah mengantongi daftar 26 sekolah dengan penilaian kesiapan tertinggi. Namun, pihaknya masih menunggu Satuan Tugas Penanganan Covid-19 untuk memverifikasi kesiapan sekolah. Di sisi lain, sekolah-sekolah sudah menyiapkan diri, terutama terkait sarpras dan teknis pelaksanaan tatap muka.
“Paparan kesiapan sekolah untuk tatap muka pada satuan tugas baru akan dilakukan 8 Oktober nanti. Terkait apakah satgas akan memberikan izin atau tidak,” pungkas Abdu Haris. (rs/rgl/per/JPR/JPC)