Senin, 5 SMP di Klaten Jajal Simulasi Tatap Muka: Satu Kelas 10 Siswa

  • Bagikan
Pj Bupati Klaten Sujarwanto. (ANGGA PURENDA/RADAR SOLO)

KLATEN, RAKYATJATENG - Dinas Pendidikan (Disdik) Klaten segera menggelar simulasi sekolah tatap mula. Rencananya lima SMP akan menjadi pilot project.

“Kajian stimulasi tatap muka memang sudah dilakukan sejak dua bulan lalu. Tetapi memang agak tenggelam dan hari ini pun saya masih membahas untuk kematangannya,” jelas Penjabat (Pj) Bupati Klaten Sujarwanto.

Uji coba pembelajaran tatap muka terbatas di lima SMP. Meliputi SMPN 2 Klaten, SMPN 1 Kebonarum, SMPN 1 Kemalang, SMPN 1 Gantiwarno, dan SMPN 1 Karangdowo. Direncanakan uji coba itu dimulai Senin (5/10) dengan menerapkan protokol kesehatan cukup ketat.

“Karena ini sekali jalan, maka jangan sampai ada potensi risiko yang muncul. Ini belum kami putuskan. Masih ada dua hari untuk memutuskan. Meski besok Senin kami upayakan untuk berjalan,” jelasnya.

Sementara itu, Bagian humas SMPN 2 Klaten Tonang Juniarta mengatakan, sebagai salah satu sekolah yang hendak melaksanakan uji coba pembelajaran tatap muka terbatas, sekolah sudah melakukan berbagai persiapan. Terutama terkait penerapan protokol kesehatan yang wajib ditaati oleh pengantar (orangtua), siswa hingga guru.

“Yang kedua kami menyiapkan sarana-prasarana. Contohnya ketika di dalam SOP harus menggunakan masker, ya kami sedikan masker. Termasuk face shield bagi siswa. Begitu juga sarana cuci tangan pakai sabun juga kami siapkan tempatnya representatif,” jelas Tonang.

Dia mengungkapkan jika telah menyiapkan tempat duduk bagi siswa di dalam kelas dengan mengatur jarak. Mengingat nantinya setiap kelas hanya terdapat 10 siswa selama uji coba berlangsung. Menurutnya, hal itu tidak akan menjadi kendala karena kapasitas kelas dipastikan mencukupi, sekali pun diatur jaraknya.

Di sisi lain, pihak sekolah terus memberikan edukasi dengan mempersiapkan siswa yang sudah diizinkan orang tuanya untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas tersebut. Salah satunya melalui grup aplikasi WhatsApp (WA) dengan memberikan materi terkait protokol pencegahan Covid-19. Diharapkan siswa dapat memahami aturan yang harus ditaat sebelum datang ke sekolah.

“Termasuk nanti pengantarnya sampai di mana, juga kami beritahukan. Di dalam kelas nanti ada dua guru. Selain wali kelas, juga ada guru pendamping untuk memastikan berjalannya pembelajaran sesuai dengan protokol pencegahan Covid-19,” jelasnya.

Pada hari pertama uji coba pembelajaran tatap muka terbatas, seluruh siswa akan diberikan materi seragam. Yakni pembiasaan diri atau adaptasi baru pembelajaran tatap muka terbatas di tengah pandemi Covid-19. Setiap hari akan dilakukan evaluasi agar dalam pelaksanaan berjalan lancar.

“Siswa nanti wajib menggunakan masker dan face shield. Mereka hanya di sekolah selama 2 x 60 menit saja. Sedangkan untuk kedatangan dan kepulangan siswa diberlakukan sistem shift agar tidak terlalu ramai,” ujarnya. (rs/ren/per/JPR/JPC)

  • Bagikan

Exit mobile version