SEMARANG, RAKYATJATENG – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menegaskan pengelolaan keuangan Negara harus dilakukan dengan baik dan transparan. Hal itu disampaikannya usai menerima penghargaan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas laporan keuangan selama lima tahun berturut-turut.
“WTP itu bersih, jangan sampai dinodai oleh persoalan. Inilah yang kita minta bukan hanya Pemprov tapi juga pemerintah kabupaten/ kota. Ayo kita belajar, kita kelola keuangan negara dengan baik. WTP itu bagus, WTP itu hebat, WTP itu bersih tanpa korupsi,” ujar Ganjar, Selasa (22/9/2020).
Menurutnya, kondisi pandemi Covid-19 tidak memengaruhi tata kelola keuangan negara, dan tidak ada hubungannya dengan WTP. Justru yang perlu diperhatikan adalah dana refocusing.
“Sebenarnya tidak ada hubungannya. Justru dengan adanya pandemi, yang perlu diperhatikan adalah ketika ada recofusing. Belanja kita mudah, jadi kita harus berhati-hati. Jangan sampai dana tak terduga ini gampang tapi akuntabilitasnya kurang,” terangnya.
Maka, kata Ganjar, memiliki cara untuk mengelola keuangan negara dengan baik dan transparan. Menurutnya, inspektorat sangat berperan untuk melalkukan reviu anggaran yang diajukan.
“Anggaran disiapkan secara rinci, dan kapan bicara waktu serta kuantitas. Maka di sini APIP dan inspektorat berperan. Inspektorat mereviu sebagai benteng terakhir, uang itu keluar,” imbuhnya.
Selain itu, Ganjar juga meminta masyarakat turut berperan. Terutama, jika ada lelang harus dilakukan secara transparan dan baik.
“Lelangan harus fair, jangan ada kekuatan luar, transparan dan baik. Dari situ kita bisa amankan uang negara,” tegasnya.
Terkait penghargaan WTP lima kali berturut-turut, Ganjar menyampaikan, Pemprov Jawa Tengah sebenarnya sudah meraihnya untuk kali kesembilan.
“Sebenarnya sudah ke sembilan, tapi karena penghargaannya lima dan sepuluh berturut-turut jadi lima penghargaannya lima kali berturut-turut,” pungkasnya. (*)