SEMARANG, RAKYATJATENG - Wali Kota Semarang baru-baru ini telah mendapatkan penghargaan sebagai pembina olahraga tingkat nasional. Hal ini tentu saja menjadi tantangan dalam pembinaan olahraga di Kota Semarang ke depannya agar bisa lebih baik lagi.
Karena itu, para pelaku olah raga di Kota Lumpia ini harus kerja keras untuk menorehkan atlet-atlet berprestasi baik di kancah nasional maupun internasional.
Inilah yang mengemuka dalam "Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi Sistem Informasi Data Base Keolahragaan" KONI Kota Semarang, di Patra Convention Hotel, Sabtu (19/9/2020).
Menurut Ketua Umum KONI Kota Semarang Arnaz Agung Andrarasmara, salah satu bentuk pembinaan atlet yakni diluncurkannya sistem informasi data base keolahragaan tingkat Kota Semarang.
Dikatakannya, dengan adanya data base keolahragaan, maka pihak KONI bisa menganalisa, mengevaluasi dan bertindak cepat. "Dalam sistem informasi tersebut dapat menginventarisir atlet, pelatih dan wasit yang dimiliki Kota Semarang di masing-masing Cabang Olahraga," katanya.
Arnaz menjelaskan, dengan diluncurkannya Data Base Keolahragaan, akan semakin mudah memantau pergerakan atlet yang ada di Kota Semarang. Atlet tidak bisa seenaknya pindah haluan.
Setiap cabang olahraga harus memahami apa itu data base. Cabor, katanya, juga harus menguasai data base. "Tanpa menguasai data, cabor tidak akan mampu membuat program dengan baik," jelasnya.
Arnaz menyatakan, cabor KONI Kota Semarang harus bisa memanfaatkan data base sebaik mungkin untuk mewujudkan analisa dalam pembinaan atletnya, sehingga benar-benar menjadi atlet yang handal dan prifesional.
Sementara Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Semarang Suhindoyo memberikan apresiasi yang sangat besar atas gebrakan yang dilakukan KONI Kota Semarang.
"Saya berikan apresiasi dan selamat atas peluncuran sistem informasi data base keolahragaan ini. Karena dengan adanya data base, kita akan mudah dapat memantau, menganalisa dan mengevaluasi perkembangan atlet-atlet di Kota Semarang," kata Suhindoyo.
Sedangkan Kabid Pulahta (pengumpulan dan pengolahan data) KONI Kota Semarang, Ki Handoko menyebutkan pada dasarnya sistem informasi yang diluncurkan ini menyangkut semua atlet, pelatih dan wasit yang ada di masing-masing Cabang Olahraga.
"Maka dalam peluncuran ini sekaligus kita berikan pelatihan kepada tim teknis Koordinator Cabor yang diangkat oleh KONI Kota Semarang. Jadi yang menginput data atlet, pelatih dan wasit adalah tim teknis koordinator cabor," jelas Ki Handoko.
Ki Handoko mengatakan, semua perubahan data, perbaruan dan update akan dilakukan oleh tim teknis, namun tim teknis tidak bisa menghapus data base yang telah diinput.
"Tim teknis hanya bisa menginput, memperbaruhi, tapi tidak bisa menghapus data base," imbuhnya. (Sen)