Jaringan Kabel Listrik dan Komunikasi di Kota Semarang Ditanam dalam Tanah

  • Bagikan

SEMARANG, RAKYATJATENG – Pemkot Semarang berupaya untuk merealisasikan penataan estetika kota, termasuk mulai menghilangkan jaringan kabel melintang di tengah kota.

Hal itu ditandai dengan groundbreaking pembangunan prasarana pasif telekomunikasi atau ducting, dan pengoperasian mesin HDD (Horizontal Directional Drilling) oleh Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, di bundaran Tugu Muda Semarang, Rabu (16/9/2020).

Melalui proyek pembangunan ini, maka jaringan kabel listrik dan komunikasi yang selama ini terpasang di atas tanah (udara), akan dipindahkan ke dalam tanah.

Hendi, sapaan akrab Hendrar Prihadi menuturkan, di samping sebagai upaya untuk membebaskan kota dari kesemrawutan kabel di udara, juga sebagai bentuk komitmen Pemerintah Kota yang dipimpinnya dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

”Ini merupakan bentuk pelayanan kami kepada masyarakat, sekaligus menata infrastruktur kota menjadi lebih baik estetikanya karena tidak ada lagi kabel yang semrawut,” terang Hendi.

Dia menjelaskan, pembiayaan proyek pembangunan tempat fiber optik bawah tanah tersebut tidak menggunakan APBD. Pembangunan ini sifatnya investasi. Dalam hal ini Pemkot Semarang menggandeng salah satu investor, PT Mora Telematika Indonesia (Moratelindo).

Sebelum proyek pembangunan ini dimulai, Pemkot Semarang telah melakukan MoU pada 31 Januari 2020 dengan PT Bumi Pandanaran Sejahtera (BPS) dan PT Moratelindo.

Ada Kerja Sama Operasional (KSO) BPS-Moratelindo dengan Pemkot Semarang terkait penyediaan pelayanan publik atas infrastruktur pasif telekomunikasi saluran kabel serat optik bawah tanah di Kota Semarang.

”Semula proyek pembangunan ducting ini akan dilakukan sepanjang lebih dari 500 kilometer di 362 ruas jalan. Tetapi karena situasi pandemi menjadi 35 km dan akan kami prioritaskan di wilayah segitiga emas, yaitu Jalan Pemuda, Jalan Pandanaran, kawasan Simpanglima dan Gajahmada,” lanjut Hendi.

Dirinya melanjutkan jika investasi yang semula senilai Rp 617 miliar kini menjadi Rp 50 miliar. Tahap awal diselesaikan dalam jangka waktu kurang lebih enam bulan.

Melalui KSO, BPS-Moratelindo akan melaksanakan pembangunan pekerjaan ducting bersama dan menara telekomunikasi selular di ruas jalan milik Pemkot Semarang.

Hendi juga menuturkan, dengan dimulainya pengerjaan sistem ducting tersebut, pasti akan ada pembongkaran trotoar yang massif. Mengingat saluran kabel akan diletakkan di bawah tanah. Dirinya pun berharap masyarakat bisa memaklumi proses pembangunan yang dilakukan.

“Sebelumnya saya meminta maaf, jika nantinya akan ada sedikit kemacetan di area pembangunan,” tambahnya.

Dirinya menambahkan jika pembangunan ducting ini akan menjadikan Kota Semarang sebagai pioner kota yang menerapkan smart city. Memperkuat basis smart city melalui penataan infrastruktur bidang telekomunikasi menjadi lebih baik.

“Nantinya,ini akan menjadikan kota Semarang yang pertama mempunyai teknologi 5G,” pungkas Hendi.

Sementara itu, Kepala KSO BPS Moratelindo, Resi Y Brahmani menuturkan jika pihaknya tetap berkomitmen menjadikan Kota Semarang menjadi kota terbaik di Indonesia.

Melalui ducting akan membebaskan langit Kota Semarang dari kesemrawutan kabel. “Jika tidak ada halangan, tahap pertama akan selesai dalam 6 bulan,” ungkap Resi. (Sen)

  • Bagikan