Yuk, Saksikan Dieng Culture Festival secara Virtual

  • Bagikan
Dokumentasi. Sebanyak 12 anak mengikuti ritual pemotongan rambut gimbal pada Dieng Culture Festival 2018. Foto:Wisnu Adhi

BANJARNEGARA, RAKYATJATENG – Pemerintah Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, mengajak warga di wilayah setempat dan seluruh daerah menyaksikan Dieng Culture Festival (DCF) yang diselenggarakan secara virtual mulai 16 – 17 September 2020.

“Kami mengajak warga menyaksikan DCF secara virtual melalui laman http://dieng.mice.id,” kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah Agung Yusianto di Banjarnegara, Selasa (15/9/2020).

Dia menjelaskan pada hari pertama akan ditampilkan aksi Dieng bersih, aksi tanam pohon, pembukaan, pentas seni tradisional hingga pertunjukan jazz atas awan.

Sementara pada hari kedua akan ditampilkan acara pencukuran rambut anak gimbal hingga acara ngalab berkah.

“Kami berharap masyarakat dapat ikut menikmati acara ini meskipun melalui virtual,” katanya.

Dia juga kembali menyebutkan bahwa selama gelaran DCF ada kegiatan yang dilakukan secara langsung namun disiarkan secara virtual.

“Contohnya adalah ritual adat pencukuran rambut gimbal di mana pada tahun ini jumlahnya ada dua orang anak,” katanya.

Dia mengatakan ritual pencukuran rambut gimbal tersebut akan menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat guna mencegah penyebaran COVID-19.

Sebelumnya dia menjelaskan bahwa Pemkab Banjarnegara memutuskan untuk tetap menyelenggarakan kegiatan Dieng Culture Festival meskipun secara virtual karena banyaknya permintaan dari masyarakat.

“Di tengah pandemi COVID-19 ini ternyata animo masyarakat untuk menyaksikan kegiatan Dieng Culture Festival masih cukup besar sehingga Pemkab Banjarnegara memutuskan untuk memfasilitasi dengan menyelenggarakannya secara virtual,” katanya.

Hal itu, kata dia, menunjukkan jika selama ini agenda wisata tahunan tersebut mendapatkan respons yang positif dan banyak diminati oleh masyarakat.

Kendati demikian, kata dia, pihaknya tidak mungkin menyelenggarakan kegiatan tersebut secara tatap muka karena dikhawatirkan akan menimbulkan kerumunan dalam jumlah yang besar.

“Kalau diselenggarakan secara tatap muka seperti tahun-tahun sebelumnya, bisa menimbulkan kerumunan yang luar biasa besar, karena itu pilihan menyelenggarakan secara virtual kami rasa akan lebih bijaksana untuk dilakukan pada masa pandemi seperti sekarang ini,” katanya. (Antara)

  • Bagikan