WONOGIRI, RAKYATJATENG – Nasib tragis menimpa Abdul Rozak (22) dan Suripto (24). Dua pemuda itu meregang nyawa setelah mengalami kecelakaan, sepeda motor terjun ke dasar sungai di Jalan Raya Bulukerto-Slogohimo. Tepatnya di Dusun Mojo, Desa Sedayu, Kecamatan Slogohimo, Wonogiri, Jawa Tengah.
Diperkirakan, kecelakaan terjadi pada Senin (14/9) malam, sekitar pukul 20.30 Wib. Namun, jenazah dua warga Dusun Lengkong, Desa Randurejo, Kecamatan Pulokulon, Grobogan itu baru ditemukan pada Selasa (15/9) pagi.
"Kecelakan lalu lintas tunggal," ungkap Kapolres Wonogiri AKBP Christian Tobing melalui Kasubbag Humas Polres Wonogiri Iptu Suwondo, Selasa.
Kendaraan yang dikendarai korban adalah sepeda motor Honda Mega Pro bernomor polisi AD 3582 JY. Saat itu, Suripto memboncengkan Abdul Rozak. Keduanya meninggal dunia di lokasi kejadian.
Diungkapkan Suwondo, sebelumnya kedua korban melaju dari arah timur menuju barat atau dari arah Bulukerto menuju Slogohimo. Kondisi jalan di lokasi kejadian cukup halus. Hanya saja, medan jalan di sana berupa turunan dan juga menikung.
Motor diduga melaju dengan kecepatan tinggi, hingga pengendara tak bisa mengendalikan motornya. Akhirnya, sepeda motor keluar dari badan jalan dan terjun ke dalam sungai.
"Di tikungan itu seharusnya belok kiri, tapi pengendara malah bablas. Kalau untuk kedalaman sungai dari jalan raya sekitar 4 meter," jelas Suwondo.
Jenazah kedua korban baru ditemukan Selasa (15/9) pukul 06.00, oleh warga sekitar. Baik korban Suripto maupun Abdul Rozak mengalami luka cukup parah di bagian kepala.
Saat ditemukan di aliran sungai, kondisi korban sudah tak bernyawa. Selain itu, ketika dilakukan olah TKP, aliran sungai di sekitar lokasi berwarna merah, tercampur darah korban.
"Jenazah sudah dibawa pihak keluarga," ucap Suwondo.
Sementara itu, Kasat Lantas Polres Wonogiri AKP Indra Hartono melalui Kanit Laka Polres Wonogiri Ipda Broto Suwarno mengatakan, dari informasi yang didapat oleh pihaknya, kedua korban hendak pulang ke Grobogan.
"Informasi yang kami dapat, mereka mau pulang ke Grobogan, habis dari Desa Nadi (Kecamatan Bulukerto,Red). Kakak kandung Suripto sudah berkeluarga dan menetap di sana. Kalau Abdul Rozak itu saudaranya," urai Broto.
Pihaknya menduga, korban tak hafal dengan medan jalan. Selain itu, lampu penerangan di sekitar lokasi kejadian minim.
Menurut informasi dari kakak perempuan Suripto, kata Suwondo, percakapan terakhir dengan sang adik dilakukan pada Senin (14/9) sekitar pukul 19.39. Sang kakak pun baru mengetahui adiknya mengalami kecelakaan pada Selasa (15/9) sekitar pukul 08.00.
"Kami mengimbau masyarakat berhati-hati saat berkendara di sekitar lokasi itu. Ya karena minim penerangan, jalurnya sempit dan tidak ada pembatas jalan," pungkasnya. (rs/ria/per/JPR/JPC)